Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peran Pustakawan dalam Ekosistem Digital Nasional

Kompas.com - 02/11/2022, 12:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) menyelenggarakan Kongres XV dan Seminar Ilmiah Nasional di Surabaya, Jawa Timur.

Kegiatan yang diselenggarakan pada 1—4 November 2022 tersebut mengangkat tema "Peran Pustakawan dalam Ekosistem Digital Nasional" dengan dihadiri oleh 600 peserta dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Kisah Ale, Wisudawan ITB dengan IPK Tertinggi 3,98

Pustakawan akan menghadapi tantangan di masa depan, mengingat pada era disrupsi menuntut pustakawan menjadi mentor, fasilitator, motivator, serta menginspirasi untuk mengembangkan imajinasi kreativitas yang dibutuhkan oleh masyarakat melalui informasi.

"Pustakawan harus berperan dalam meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan masyarakat saat ini seperti berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan membangun kerja sama dalam memecahkan masalah," ucap Ketua Umum Pengurus Pusat IPI periode 2018—2021, T. Syamsul Bahri dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Menurut Syamsul Bahri, kompetensi global di era disrupsi yang diperlukan pustakawan adalah kemampuan menggabungkan koleksi digital dan tercetak, kemampuan mengakses informasi dengan berbagai format, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui media yang telah berkembang pesat.

Berkaitan dengan tema yang diangkat, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa tugas pustakawan tidak sederhana.

"Kemunduran sopan santun di Indonesia dalam dunia digital didominasi oleh kelompok usia dewasa berdasar laporan Digital Civility Index dari Microsoft tahun 2022. Tugas pustakawan selain membuat mereka gemar membaca, tetapi juga mengedukasi untuk melakukan interaksi digital secara sopan," jelas Khofifah.

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando menyatakan, pada masa kini, perpustakaan harus berubah ke digital.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, perpustakaan harus bertransformasi dari manual ke digital. Karena ini eranya digital," ungkap dia.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

Dia juga menyampaikan apresiasi atas kesuksesan provinsi Jawa Timur dalam bidang perpustakaan.

"Beberapa tahun terakhir, provinsi Jatim selalu menjadi juara dalam pengembangan perpustakaan umum. Selain mengikuti kongres dan seminar ilmiah, pustakawan dari berbagai daerah Indonesia yang hadir, diharapkan mampu melakukan studi tiru keberhasilan Jatim dalam pengembangan perpustakaan umum," ungkap dia.

Selanjutnya, pada bulan ini, Perpusnas menyelenggarakan Gemilang Perpustakaan Nasional dan Peer Learning Meeting Nasional sebagai bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Kongres IPI XV dirangkaikan dalam agenda berupa seminar ilmiah dengan narasumber dari Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Pusat Data dan Informasi Perpustakaan Nasiona, Taufiq A. Gani, Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, Duta Baca Jawa Timur, Heralda Syafira, motivator Paso Deka Dewanto, dan Universitas Airlangga Rahma Sugihartati.

Serta diadakan laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat IPI periode 2018-2021, pemilihan kepengurusan baru Pengurus Pusat IPI periode 2022-2025, menyusun program kerja, meninjau ulang AD/ART dan kode etik, dan melakukan kunjungan kerja ke perpustakaan provinsi Jawa Timur.

IPI merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 6 Juli 1973 sebagai wadah bagi pustakawan dengan tujuan meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia dan mengembangkan ilmu perpustakaan dan informasi.

Baca juga: Kisah Lulusan UM Surabaya Pernah Jadi Ojol dan Punya Bisnis Miliaran Rupiah

Lalu mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan negara serta memajukan dan memberikan perlindungan kepada anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com