Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas III APPSANTI Beri 5 Rekomendasi untuk Kemendikbud Ristek dan Stake Holder Pendidikan

Kompas.com - 28/10/2022, 20:11 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI) III di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Bali selain merubah pasal AD/ART dan program umum organisasi juga menghasilkan lima rekomendasi eksternal.

Munas III APPSANTI yang berlangsung pada 27-28 Oktober 2022 dihadiri anggota dari berbagai perguruan tinggi Indonesia, antara lain, UNJ, Unesa, UNY, UPI, UNS, Unnes, UNP, UM, UNM, ULM, Unima, Unimed, Undiksha, dan Universitas Hamzanwadi.

Selain itu, turut hadir pula anggota APPSANTI lain yakni Universitas PGRI Sumbar, Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Universitas Muhammadiyah Kupang, Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Universitas Tanjungpura.

Kelima rekomendasi tersebut yakni:

Pertama, mendesak pihak Kemendikbud Ristek memperhatikan substansi pengembangan kurikulum sekolah merdeka mata pelajaran sosiologi dan antropologi di SMA dengan mengutamakan desain masa depan masyarakat Indonesia menuju society 5.0 dengan tetap mengedepankan visi kebangsaan dan ke-Indonesiaan yang maju dan humanis.

Kedua, kepada seluruh stakeholder pendidikan agar menempatkan pandangan-pandangan sosiologis dan antropologis terkait kebhinekaan sebagai bagian utama dalam implementasi kurikulum merdeka di semua jenjang pendidikan.

Ketiga, merekomendasikan untuk setiap perguruan tinggi anggota APPSANTI untuk meningkatkan kerjasama dengan para praktisi pendidikan dalam implementasi kurikulum merdeka.

Keempat, mendesak Kemendikbud Ristek agar melakukan evaluasi terhadap Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan membuat kebijakan yang tidak merugikan mahasiswa kependidikan terkait masa depan pilihan profesinya sebagai tenaga pendidik.

Kelima, mendesak agar Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik) melakukan evaluasi terkait besaran biaya akreditasi program studi yang terlalu besar hingga puluhan juta rupiah agar proses akreditasi program studi tidak menjadi subjek komodifikasi.

Baca juga: Dua Peristiwa Penting yang Mendorong Lahirnya Sosiologi

Pada kegiatan acara, I Wayan Putra Yasa yang juga salah satu pimpinan sidang Munas APPSANTI mengemukakan pentingnya melakukan evaluasi konstruktif terhadap sejumlah kebijakan pendidikan di era disrupsi saat ini, termasuk evaluasi terhadap Lembaga Akreditasi Mandiri Kependididikan (LAMDIK).

"Saya kira hasil rekomendasi ini baik untuk kemajuan pendidikan, termasuk evaluasi harga Akreditasi Program Studi yang mahal, ini aspirasi mayoritas peserta Munas " ujar I Wayan Putra Yasa yang juga Kaprodi Pendidikan Sosiologi Undiksa Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com