Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FK Unair: Terburu-buru Minum Antibiotik Saat Sakit, Ini Dampaknya

Kompas.com - 27/10/2022, 16:09 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Antibiotik adalah jenis obat yang dapat membantu tubuh melawan infeksi bakteri.

Antibiotik biasanya dikonsumsi untuk membunuh serangan bakteri dalam tubuh, misalnya saat seseorang mengalami diare, antibiotik kerap diresepkan oleh dokter.

Namun, jika salah dalam penggunaan, konsumsi antibiotik justru menyebabkan bakteri mengalami resisten. Artinya bakteri akan kebal dengan obat yang diberikan.

Bakteri akan tetap hidup, berkembang biak, infeksi bakteri tidak terobati hingga yang terburuk bisa membuat seorang meninggal dunia.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Itulah alasan mengapa konsumsi antibiotik harus melalui rekomendasi dokter, baik jenis maupun lamanya konsumsi.

Penggunaan antibiotik secara benar sehingga tidak sampai membuat bakteri mengalami resisten inilah yang saat ini terus digalakkan oleh dokter.

Dosen FK Unair yang juga merupakan Staf Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Kemenkes, Harry Paranthon menjelaskan, resistensi antimikroba itu tidak bisa dianggap remeh.

Berdasarkan data pada tahun 2019, kematian akibat resistensi antibiotik mencapai 3,5 juta dan 900 ribu kematian yang disebabkan penyakit yang berhubungan dengan resistensi antibiotik.

"Jika pengendalian resistensi antibiotik itu tidak dianggap serius, per tahun 2050 nanti, kematian akibat resistensi itu bisa mencapai 10 juta," ungkapnya dalam sosialisasi Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga memberikan di SMA IT Al Uswah, dilansir dari laman Unair.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Sosialisasi itu diharapkan dapat meluruskan beberapa praktik konsumsi antibiotik yang dilakukan oleh masyarakat yang sebenarnya salah.

Kesalahan yang masih dilakukan ialah minum antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus. Minum obat antibiotik tanpa konsultasi dengan dokter. Mengonsumsi obat antibiotik tanpa dosis yang tepat atau meminum obat antibiotik sisa.

Hal-hal tersebut adalah pemicu seorang dapat mengalami resistensi antibiotik.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa mengendalikan resistensi antibiotik. Salah satunya adalah dengan tidak langsung meminum obat saat mengalami gejala sakit.

Karena sejatinya gejala-gejala tersebut adalah mekanisme tubuh untuk melawan virus atau bakteri yang ada di tubuh.

Baca juga: Mengapa Etilen Glikol Diduga Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Pakar Unpad

Misalnya, batuk adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan dahak dari saluran paru. Flu merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan lendir dari hidung.

Diare merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan racun dan virus dari tubuh serta demam merupakan cara tubuh meningkatkan antibodi dan imunitas dalam tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com