Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Orangtua, Ini 5 Cara Seru Melatih Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak Sejak Dini

Kompas.com - 21/10/2022, 21:11 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kemampuan literasi atau keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan mengeja sangat penting untuk diajarkan kepada anak usia dini.

Sebab, kemampuan literasi mencakup seluruh kemampuan anak dalam mengolah informasi dan memecahkan setiap masalah pada tingkat tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Melansir Kompas.com, Kamis (1/10/2020), penggagas gerakan Literasi Sekolah Satria Dharma mengatakan, kemampuan literasi yang rendah bisa berpengaruh terhadap kemampuan menggerakkan roda perekonomian. Literasi yang rendah juga bisa menimbulkan hoaks dan hate speech di tengah masyarakat.

Menurutnya, anak-anak Indonesia memiliki minat baca yang sama besarnya dengan negara lain. Masalahnya, kata Dharma, sejak kecil dan selama sekolah, anak-anak Indonesia tidak diwajibkan membaca buku.

Ia pun membandingkan kebiasaan membaca buku di negara-negara lain. Di Thailand, misalnya, anak-anak SMA diwajibkan membaca lima judul buku dan di Amerika Serikat (AS) 32 judul buku.

Baca juga: Rayakan Hari Dongeng: Bangun Literasi Anak Melalui Dongeng

“Di SMA Indonesia, 0 judul. Ini fakta yang sangat menyakitkan. Jadi anak-anak kita rabun membaca dan tidak menulis. Prestasinya rendah. Dari 41 negara, kita hanya peringkat 39 Programme for International Student Assessment (PISA),” ujar Dharma.

Berdasarkan hasil assessment PISA yang diadakan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2018, siswa di Indonesia yang berusia 15 tahun mendapat nilai lebih rendah dari rata-rata OECD dalam kemampuan membaca.

Level profisiensi membaca tertinggi versi PISA adalah level 6. Sementara itu, hasil survei menunjukan 80 persen siswa Indonesia hanya memenuhi profisiensi membaca level 1 dan sebanyak 20 persen siswa Indonesia mencapai level 2.

Meski begitu, keterampilan literasi tidak terbatas pada membaca buku cerita. Pada era digital, video animasi juga dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi anak-anak.

Melansir Kompas.id, Minggu (25/9/2022), Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz mengatakan, pihaknya merasa perlu dan penting membuat bahan penguatan literasi bagi anak dalam bentuk video animasi.

Baca juga: Kembangkan Literasi Anak, Badan Bahasa Luncurkan Video Animasi

Sebab, penumbuhan dan pengembangan budaya literasi numerasi, terutama pada anak usia dini, akan lebih mudah dilakukan melalui media audiovisual yang menarik.

Selain itu, terpaparnya anak dengan gawai di usia dini juga tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, orangtua pun perlu memperhatikan strategi pembelajaran yang tepat dalam mengajar literasi numerasi kepada anak.

Menurut Program Specialist Putera Sampoerna Foundation Jani Natasari Sinulingga pada salah satu sesinya pada Global Educational Supplies and Solutions Asia, berikut lima cara melatih kemampuan literasi anak di rumah.

1. Berbicaralah dengan terbuka

Menumbuhkan sifat terbuka bisa berpengaruh dalam membentuk anak yang gemar bercerita. Orangtua bisa memulai dengan menceritakan apa yang dikerjakan hari ini dan apa yang dirasakan.

Baca juga: Ajarkan Siswa Literasi Numerasi lewat Bertani, Ini Cerita Guru di Kediri

Setelah itu, ajak anak untuk aktif berbicara dengan melempar beberapa pertanyaan tentang pengalamannya atau apa yang sedang dirasakan, seperti setelah bermain atau belajar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com