Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talkshow UIN Jakarta: Ini Cara Menangani Kesehatan Mental

Kompas.com - 17/10/2022, 11:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta mengadakan Mental Talk Pekan Raya Kesejahteraan Sosial 2022 bertajuk di kampus setempat, Senin (10/10/2022).

Adapun narasumber talkshow tersebut ialah Ketua II Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Nurul Eka Hidayati.

Menurutnya, IPSPI merupakan wadah bagi para profesi pekerja sosial seperti para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

IPSPI memiliki program untuk memastikan keilmuan dan praktik pekerja sosial agar berjalan dengan baik dan hal yang perlu diperhatikan oleh pekerja sosial termasuk kode etiknya.

Baca juga: 17 Guru Besar atau Calon Rektor UIN Jakarta Paparkan Visi Misi

"Secara garis besar, semua profesi punya peranan dalam kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa bukan hanya masalah medis tapi juga masalah sosial," ujarnya dikutip dari laman UIN Jakarta.

"Di Indonesia hal itu tertera dalam UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, terutama pada Pasal 19 ayat (2) yang menyebutkan bahwa kewenangan diagnosa itu berada pada dokter spesialis kejiwaan, psikolog, dan dokter umum," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kesehatan mental adalah kapasitas individu, kelompok, dan lingkungan untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara mempromosikan kesejahteraan subyektif, pengembangan optimal, dan penggunaan kemampuan mental (kognitif, afektif dan relasional).

Kesehatan mental juga berupa pencapaian tujuan individu dan kolektif yang konsisten dengan keadilan dan pencapaian serta pelestarian kondisi kesetaraan mendasar.

Meski demikian, depresi merupakan gangguan jiwa yang paling umum dialami oleh para remaja, tapi rata-rata orang takut merasa depresi.

Cara menangani kesehatan mental

Mengenai hal itu, maka Nurul mengatakan bahwa lingkungan itu harus mendukung dengan orang yang depresi.

"Jika kita merasa sedih atau stres, ya silakan sedih dan stres kalau kenyataannya seperti itu. It’s okay kalau stres, kalau sedih karena itu emosi sehat. Tapi kalau sudah merasa tidak enak bisa komunikasikan ke ahli," terangnya.

Baca juga: Di UIN Jakarta, Staf Khusus Menko PMK: Mahasiswa Harus Kritis dan Kreatif

Dijelaskan, ada tiga hal yang harus diperhatikan dan dilatih agar jiwa tetap sehat, yaitu aspek kognitif, afektif, dan relasi.

1. Pertama, kognitif itu kemampuan untuk mengungkapkan dan membahasakan isi pikiran.

2. Kedua, afektif yaitu mampu menunjukkan perasaan kasih sayang pada tempatnya.

3. Ketiga, relasi sosial yaitu mampu berelasi sosial.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com