KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menetapkan 6 Profil Pelajar Pancasila yang harus dimiliki pada peserta didik.
Profil pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan.
Profil pelajar Pancasila memiliki 6 ciri antara lain beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mengimplementasikan hal itu, maka dibentuklah proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Baca juga: 5 Perbedaan Cerdas dan Pintar, Kamu yang Mana?
Mungkin masih banyak siswa yang belum terlalu memahami apa itu proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, ini 11 hal mengenai profil pelajar Pancasila.
proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui proyek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila. Peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Dengan adanya proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, maka satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif. Kolaborasi akan menjadi kunci sukses atau tidaknya sebuah proyek. Dalam pelaksanaan proyek, guru-guru harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dijalankan terpisah dari mata pelajaran, namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan pembelajaran di satuan pendidikan.
Baca juga: Masyarakat Bisa Lihat Hasil Rapor Pendidikan Indonesia, Ini Cara Akses
PPK tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di satuan pendidikan masing-masing yang terintegrasi dengan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan program PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila diajarkan secara kolaboratif (team teaching) oleh guru mata pelajaran dan guru kelas. Karena proyek ini memiliki target utama pengembangan profil Pelajar Pancasila, maka semua guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas perlu terlibat dalam perencanaan, pengajaran, dan asesmen.
Baca juga: Sejarah TNI dan Pergantian Nama Sebanyak 3 Kali
Target utama proyek ini adalah penguatan Profil pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran.
Oleh karena itu, tujuan proyek ini tidak berkaitan langsung dengan konten/capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari. Dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada pencapaian dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan proyek ini.
Dalam rangkaian kegiatannya, peserta didik akan menggali pemahaman dan mencari solusi mengenai isu-isu yang dikemas dalam tujuh tema berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals).
Hasil proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaporkan dalam rapor akhir tahun (semester 2) peserta didik. Format rapor tersebut berbeda dengan format hasil belajar intrakurikuler. Rapor hasil proyek menggambarkan perkembangan suplemen Profil Pelajar Pancasila yang dipilih dalam tema proyek di tahun ajaran.
proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak terkait dengan mata pelajaran, sehingga bentuk laporannya tidak disusun per mata pelajaran.
Baca juga: Soal Rapor Pendidikan, Kemendikbud: Bukan untuk Bandingkan Sekolah atau Daerah
Tema-tema dalam proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler.
Bahkan, proyek yang mereka lakukan dapat menjadi pengetahuan awal yang mendorong mereka lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak berarti pendekatan berbasis proyek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis masalah, dan pendekatan lain yang sesuai digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di Profil Pelajar Pancasila.
Baca juga: Dokter RSA UGM: Gas Air Mata Berbahaya Buat 5 Organ Tubuh
Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan proyek penguatan profil pelajar Pancasila bila satuan pendidikan dapat menyesuaikan pengelolaan waktu dan kolaborasi antar guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.