Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dorong Perguruan Tinggi Ciptakan Lulusan Berintegritas

Kompas.com - 27/09/2022, 21:07 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong perguruan tinggi untuk ikut bertanggung jawab mengawal para alumni untuk menjaga integritas.

Menurut Wakil Ketua KPK Nurul Gufron, yang dibutuhkan dari perguruan tinggi saat ini adalah kader-kader atau lulusan yang berintegritas.

Baca juga: Sosok Alvin, Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

Gufron menjelaskan bentuk-bentuk tindak pidana korupsi, mulai dari menyalahgunakan wewenang, memperkaya diri atau orang lain, suap, gratifikasi, pemerasan, hingga konflik interest.

"Semua jenis korupsi tersebut mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda," kata dia saat memberi paparan dihadapan civitas akademika UIN Walisongo, seperti melansir laman Kemenag, Selasa (27/9/2022).

Semua pihak, kata Gufron, dapat terjerat korupsi, baik kalangan akademik maupun non akademik.

Sehingga dibutuhkan kesadaran bersama untuk membentuk kader berintegritas dalam setiap jenjang pembelajaran.

"Membangun Indonesia tidak cuma dengan ilmu, tapi juga karakter bangsa, dengan berintegritas. Kita saat ini melihat tidak ada SKS yang menanamkan integritas. Misalnya proses rekrutmen itu yang dicari berasal dari TPA. Proses pembelajaran tesnya materi kurikulum. Evaluasinya tes tulis dari kurikulum. Sampai alumni juga tidak ada," ucap Gufron.

"KPK butuh saat ini, agar ada tanggung jawab akademik dari dunia pendidikan pada alumni-alumninya. Bagaimana mencetak kader yang berintegritas," tambah dia.

Gufron menambahkan, perguruan tinggi bukan sebatas memberikan knowledge.

Sebab kalau hanya itu, perguruan tinggi akan kalah dengan robot. Karenanya, selain knowledge, harus diajarkan integritas.

Baca juga: Seleksi Guru PPPK 2022 Dibuka November, Ini Prioritas yang Diangkat

Menurut dia, koruptor adalah orang yang tidak tahu siapa dirinya, ke mana akan pergi. Korupsi adalah sesat arah.

Oleh karena itu, jika tidak tahu orientasi yang jelas mau ke mana, apa yang dilakukan, maka perlu diingatkan agar jangan sampai tersesat.

"Kalau orang tidak tahu, maka diingatkan jangan sampai sesat arah. Awalnya korupsi itu tidak tahu dirinya. Langkah-langkahnya salah diingatkan, itulah korup," tegas dia.

Secara khusus, Gufron memuji semangat UIN Walisongo yang menyisipkan pesan integritas dalam lagu Mars.

"Kalau KPK mengajarkan integritas itu sesungguhnya kebalik. Malah KPK yang ke sini untuk belajar. KPK bukan datang memberi sesuatu, tapi datang untuk menagih. KPK berharap UIN memberikan cara bagaimana menanamkan integritas. Saya dengar lagu Mars UIN itu asumsinya mengarahkan mahasiswa dan lulusan agar profesional," tutur dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com