Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Tedak Siten dan 7 Tahapannya

Kompas.com - 26/09/2022, 17:41 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tedak Siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Prosesi Tedak Siten Ameena Hanna Nur Atta yang baru saja diselenggarakan menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Masyarakat Jawa memiliki beraneka ragam tradisi salah satunya Tedak Siten yang diadakan untuk memperingati bayi yang berusia 8 bulan.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 3 Makanan dan Minuman yang Membuat Ginjal Rusak

Ada beberapa tahapan dalam tradisi Tedak Siten yang sudah dilakukan sejak zaman dulu. Prosesi ini tentu sangat menarik khususnya bagi masyarakat yang belum pernah melihatnya langsung.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah tradisi Tedak Siten dan apa saja tahapan Tedak Siten ini? Melansir dari laman Peta Budaya Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Senin (26/9/2022), Tedhak Siten atau Tedak Siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Tradisi Tedak Siten

Tedak siten berasal dari kata tedhak yang artinya turun dan siti yang artinya tanah sehingga upacara ini juga disebut dengan istilah upacara turun tanah.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, upacara ini dimaksudkan sebagai simbol bagi anak untuk bersiap-siap menjalani hidup melalui tuntunan orangtua agar nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Baca juga: Uang Saku Rp 325 Juta, Ini Cara Daftar Beasiswa Gates Cambridge S2-S3

Tedak siten yang biasanya dilakukan pada waktu anak berumur tujuh lapan atau 7x35 hari atau 8 bulan.

Tedak siten merupakan tradisi yang adiluhung, karena tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta atas kelahiran anak tercinta melalui upacara khusus, yaitu tradisi tedak siten.

Tradisi ini merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa asli yang sarat dengan nilai-nilai spiritual.

Baca juga: Siswa, Kenali Alat Musik Tradisional Sunda Karinding dan Filosofinya

Tahapan tradisi Tedak Siten

Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat si kecil mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah (Tedak Siten) dengan diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak si anak bisa sukses dalam menjalani kehidupannya.

Pelaksanaan upacara Tedak Siten terdiri dari tujuh tahapan, antara lain:

1. Menginjak Jadah (tetel) tujuh warna

2. Naik tangga dari tebu

3. Turun dari tangga untuk berjalan di atas onggokan pasir.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com