KOMPAS.com - Seseorang yang bekerja terlalu keras justru menyebabkan suatu masalah. Salah satunya ialah mengalami burnout.
Apa itu burnout? Melansir laman Stikes Panti Kosala, burnout adalah salah satu jenis kelelahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Kelelahan ini biasanya berkaitan dengan kelelahan secara fisik maupun emosional, sehingga akan berdampak pada hilangnya jati diri.
Tetapi, burnout bukan merupakan bagian dari diagnosis medis. Para ahli mengatakan bahwa terdapat faktor lain yang berada di balik seseorang mengalami burnout, umumnya karena stres dan depresi.
Baca juga: Manfaat Rendam Air Garam, Info Stikes Panti Kosala
1. Manajemen kurang baik
Ketidakmampuan manajemen yang baik, seperti mengatur jadwal, tugas, atau beban kerja dapat mengakibatkan kelelahan saat bekerja yang berujung pada burnout.
Baca juga: 8 Manfaat Alpukat untuk Bayi, Info Stikes Panti Kosala
2. Tempat/suasana kerja yang disfungsional
Gangguan dari rekan kerja, atau atasan yang kurang baik dapat menjadi faktor peningkat stres di tempat kerja.
3. Kurangnya dukungan sosial dari orang terdekat
Tidak adanya dukungan dari keluarga, teman dan orang terdekat lainnya membuat seseorang merasa sendiri dan kesepian. Hal ini dapat membuat orang tersebut semakin tidak bersemangat menjalani hari-harinya.
4. Waktu kerja tidak seimbang
Seseorang yang bekerja dengan menghasilkan waktu begitu banyak sehingga kekurangan waktu istirahat, kekurangan waktu bersama dengan keluarga, teman, atau pasangan, hal ini akan memicu stres dan mudah lelah.
1. Individu atau diri sendiri
Tentunya cara mengatasi burnout ialah individu itu sendiri yang paling tahu apa yang harus dilakukan untuk mengurangi stres. Kenali stressor dan ambil keputusan untuk mengurangi stressor yang di alami.
2. Evaluasi diri