Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI dan Konimex Luncurkan Kit Deteksi Cepat DBD

Kompas.com - 11/09/2022, 14:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari yang lalu, Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan IMERI FKUI bekerja sama dengan PT Konimex meluncurkan alat deteksi dini demam berdarah, Selasa (6/9/2022).

Kit bernama KODC Dengue dengan lisensi dari FKUI ini menggunakan prinsip Lateral Flow Immunochromatographic Assays (LFIAs) untuk mendeteksi antigen dengue.

Yaitu protein NS-1 yang ada di dalam darah pasien, baik dalam darah utuh, plasma, maupun serum.

Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., memberikan apresiasi kepada tim peneliti dan seluruh pihak.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Lampu Morse untuk Bantu Kinerja TNI AL

"Saya mewakili seluruh jajaran Kementerian Kesehatan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim peneliti dan seluruh pihak yang terlibat," ujarnya seperti dikutip dari laman UI.

Adapun peluncuran kit deteksi dini ini menunjukkan beberapa hal, yaitu:

  • kualitas riset kita tidak hanya berakhir pada publikasi jurnal, tetapi juga pada penciptaan suatu produk yang dapat dipakai langsung di fasilitas kesehatan.
  • produk tersebut bersifat praktis, murah, mudah digunakan dan punya sensitifitas yang tinggi.
  • terjalin kolaborasi yang kuat antara peneliti di universitas, klinisi di rumah sakit dan pihak swasta, serta yang paling penting dapat di produksi di dalam negeri.

Dijelaskan, gejala klinis yang tidak spesifik pada pasien ketika terinfeksi dengue, menyulitkan klinisi untuk menegakkan diagnosis.

Hal ini tentu dapat menyebabkan keterlambatan dalam penatalaksanaan pasien sehingga dapat menyebabkan kematian. Sebelum masuk pada fase kritis, Penatalaksanaan infeksi dengue di awal dapat menurunkan angka kematian.

Oleh karena itu, diperlukan alat diagnostik yang dapat mendeteksi infeksi dengue di awal infeksi dengan waktu yang singkat, tanpa memerlukan fasilitas laboratorium berteknologi canggih dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Inovasi Sendok Berbahan Sayuran

Punya 6 keunggulan

Menurut ketua tim peneliti, Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D., ada enam keunggulan KODC Dengue.

1. Pertama, alat deteksi ini bekerja dengan cepat. Dalam prosesnya memerlukan waktu 15 menit untuk menentukan ada tidaknya infeksi dengue.

2. Kedua, sensitif karena berbasis strain DENV (Virus Dengue) yang beredar di Indonesia.

3. Ketiga, spesifik karena dikembangkan berdasarkan epitop DENV yang tidak cross reaksi dengan virus lain.

4. Keempat, relatif murah karena produksi dalam negeri dan juga dapat mendeteksi infeksi DENV dengan berbagai macam tipe spesimen yaitu plasma, serum, dan whole blood.

5. Kelima, dapat disimpan di suhu kamar sehingga tidak memerlukan cool chain dalam pengiriman dan penyimpanan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com