Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Makan Gorengan? Dosen Um Surabaya Sebut Risiko 4 Penyakit Ini

Kompas.com - 31/08/2022, 23:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia sangat suka dengan makan gorengan. Itu terbukti gorengan mejadi lauk atau camilan yang wajib dimakan setiap hari.

Bahkan banyak yang mengatakan, bahwa makanan yang digoreng lebih nikmat dimakan bila dibanding yang dikukus atau direbus.

Baca juga: Tunjangan Profesi Guru Hilang di RUU Sisdiknas, Ini Kata Kemendikbud

Namun, apakah kamu tahu bila makan gorengan memberikan banyak risiko kesehatan untuk tubuh.

Tak lupa, selalu sering makan gorengan berakibat buruk pada kondisi kulit.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Ira Purnamasari menjelaskan, makanan yang digoreng mengandung lemak jahat yang bisa merugikan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Dia menyebut, lemak merupakan makronutrien yang paling lambat dicerna. Hal ini akan memperlambat pengosongan perut, sehingga menyebabkan perut kembung, mual, kram hingga diare.

"Makanan berminyak yang mengandung banyak kalori bisa menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas. Di mana obesitas bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan," kata dia dikuti dari laman UM Surabaya, Rabu (31/8/2022).

Banyak makan gorengan bisa picu 4 penyakit ini

Dia mengungkapkan, saat orang konsumsi makanan berminyak, maka akan terbentuk lemak jenuh.

Baca juga: Kemendikbud Minta Tambah Anggaran Rp 10,15 Triliun, untuk Apa Saja?

Adapun kolesterol, bilang dia, merupakan lemak berwarna kekuningan yang dalam batas tertentu diperlukan manusia.

Akan tetapi, jika kolesterol yang beredar dalam darah jumlah banyak, maka akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri.

"Jika dibiarkan lama kelamaan akan menebal dan mengeras, sehingga dapat menyumpat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke," tegas dia.

Selain penyakit jantung koroner dan strok, makanan berminyak juga dapat menyebabkan penyakit diabetes.

Dia menuturkan, lemak jenuh pada makanan yang berminyak memang tidak secara langsung membuat gula darah melonjak, akan tetapi meningkatnya kadar kolesterol yang dihasilkan oleh lemak tersebut dapat menyebabkan resistensi insulin.

"Insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas, berperan penting dalam mengendalikan gula darah," ungkap dia.

Terakhir, banyak makan gorengan juga bisa menyebabkan penyakit kanker.

Sebab, jika minyak goreng yang penggunaannya tidak sekali pakai, maka bisa menghasilkan zat berbahaya.

Baca juga: 10 Sekolah Terbaik di Tangsel dan Bogor Berdasarkan Nilai UTBK 2022

"Zat berbahaya tersebut disebut akrilamida yang menempel pada makan jenis gorengan yang kita konsumsi. Di mana zat tersebut merupakan senyawa karsinogenik atau zat pemicu kanker," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com