Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Ditandai 6 Hal Ini

Kompas.com - 16/08/2022, 06:31 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Fakta sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi peristiwa penting bersejarah yang mengantarkan bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan.

Dari sejarahnya, ada banyak pihak yang berperan penting baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses perumusan naskah proklamasi dan memunculkan beberapa fakta sejarah menarik.

Baca juga: Sejarah Olahraga Renang, Sudah Ada sejak Zaman Batu

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kememdikbudristek, simak fakta sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang menarik ini.

1. Peran Ahmad Soebardjo

Setelah Soekarno-Hatta disandera oleh kaum muda ke Rengasdengklok, Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal.

Akhirnya mereka bersedia dengan jaminan oleh Soebardjo bahwa proklamasi akan terjadi esok hari. Ahmad Soebardjo juga berperan membantu Soekarno – Hatta merumuskan naskah proklamasi.

2. Peran Laksamana Maeda

Dari Rengasdengklok, rombongan bertolak ke Jakarta, menuju rumah seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas masalah tersebut.

Setibanya disana, tuan rumah menjelaskan permasalahan dan informasi yang sebenarnya terjadi.

Maeda lalu mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto untuk membahas upaya tindak lanjut yang akan dilakukan.

Namun Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan menentang rencana mereka.

Akhirnya Soekarno, Hatta, dan rombongan kembali ke rumah Maeda dan membuat naskah proklamasi di rumah Maeda.

3. Mesin Ketik

Fakta sejarah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang unik, ada mesin ketik saat itu.

Mesin Ketik untuk perumusan naskah proklamasi, digunakan Sayuti Melik merupakan mesin ketik buatan Jerman, pinjaman dari Kolonel Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (Medan Merdeka Timur).

Baca juga: Sudah Ada sejak Zaman Hindu Buddha, Ini Sejarah Jamu Gendong

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com