Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2022, 08:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kini, kesehatan menjadi hal yang penting. Terlebih masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Terkait penyakit ginjal, masyarakat juga harus menjaga salah satu organ penting dalam tubuh. Jangan sampai ginjal terganggu dan sakit.

Menurut akademisi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Metalia Puspitasari M.Sc., Sp.PD., KGH., penyakit ginjal terus meningkat setiap tahun.

Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal, Info Stikes Citra Delima

Bahkan diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke-5 pada tahun 2040. Dalam Bincang-bincang Santai RAISA Radio, dokter Meta memberikan penjelasan.

"Sepuluh persen orang yang mengalami gangguan ginjal itu adalah gangguan ginjal yang kronis atau yang sudah lama," ujarnya dikutip dari laman UGM.

Dikatakan, 9 dari 10 orang tidak paham dan tidak mengetahui kalau ia mengalami gangguan ginjal. "Tema ginjal kali ini untuk menjembatani kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ginjal," papar Meta.

Dikatakan, gangguan ginjal terbagi menjadi dua, yaitu gangguan ginjal akut (terjadi secara tiba-tiba) dan kronis (sudah lama terjadi).

Penyebab sakit ginjal

Gangguan ginjal akut biasanya disebabkan oleh hal lain, seperti:

  • asupan minum yang kurang
  • muntah yang hebat
  • diare yang banyak sehingga menyebabkan kurangnya cairan pada tubuh
  • konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan gangguan ginjal akut

Baca juga: Dokter RSA UGM: Anak Muda Potensi Gagal Ginjal gara-gara Suplemen

Sementara itu, gangguan ginjal kronis disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti:

  • tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • diabetes
  • penyakit jantung
  • infeksi yang tidak diobati dengan efektif yang secara perlahan merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu

Selain itu, terdapat beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk deteksi dini gangguan ginjal antara lain jika:

  • terjadinya peningkatan tekanan darah dan nadi
  • adanya pembengkakan bagian tubuh
  • wajah pucat atau anemia
  • buang air kecil yang menurun

"Kita juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium seperti ureum, kreatinin, dan urine untuk mengetahui fungsi ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal," terangnya.

Baca juga: Fakultas Keperawatan Unair: Ini 7 Cara Mencegah Gagal Ginjal

"Ada juga pemeriksaan elektrolit. Ketika seseorang mengalami gangguan ginjal, elektrolit ini menjadi tidak seimbang. Ini pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan," imbuhnya.

Upaya deteksi dini penyakit ginjal

Selain itu, jika merasakan gejala gangguan fungsi ginjal, Meta menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam terdekat.

Untuk gangguan ginjal, kita bisa:

1. Berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam sambil dilihat gangguan ginjalnya ke arah apa.

2. Kalau gangguan ginjal karena adanya pembesaran prostat, bisa kemudian dikonsultasikan dengan dokter spesialis urologi.

3. Apabila prostat yang membesar menyebabkan gangguan aliran kencing, perlu dilakukan tindakan tertentu.

4. Jika gangguan ginjal disertai adanya gangguan tumor di daerah ginekologi atau rahim, bisa dikonsultasikan ke dokter penyakit dalam atau dokter kandungan.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal Pakai Ramuan Alami, Info Ners Unair

5. Selain dokter penyakit dalam, kita bisa berkonsultasi ke dokter penyakit dalam yang khusus konsultan ginjal dan hipertensi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com