Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Wabah PMK, Guru Besar Unair Upayakan Vaksinasi Ternak di Lamongan

Kompas.com - 02/08/2022, 17:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sejak awal Mei kemarin, kelompok Ternak Sapi Potong “Gunungrejo Makmur” di kecamatan Kedungpring, Lamongan juga terdampak adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang wilayah Jawa Timur.

Dari 256 ekor sapi, sebanyak 55 ekor sapi terpaksa dipotong dan ada enam di antaranya mati akibat PMK. Tentu, musibah tersebut juga dirasakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair).

Sebab, upaya pembibitan sapi atau breeding yang telah lama dibina oleh Guru Besar FKH Unair Prof. Dr. Dewa Ketut Meles, drh., MS., dan tim pun ikut terhambat.

Baca juga: Dokter Unair: Pap Smear Setidaknya Dilakukan Setahun Sekali

Terkait hal itu, Prof. Meles bersama tim yang beranggotakan Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes., Prof. Masud Hariadi, drh., PhD., Prof. Dr. Wurlina, drh., MS., serta dua mahasiswa FKH Unair mengunjungi para peternak di Kedungpring, Lamongan.

Aksi itu dikemas dalam kegiatan pengabdian masyarakat Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD).

"Populasi sapi potong di Kecamatan Kedungpring sekitar 4.800 ekor sebelum wabah penyakit. Hingga kini jumlahnya sangat berkurang," ujarnya dikutip dari laman Unair, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, selain karena pemotongan yang telah dilakukan saat Hari Raya Idul Adha 1443 H, para peternak juga belum berani memasukkan ternak untuk digemukkan akibat dari penularan PKM.

Dosen FKH Unair itu menjelaskan, breeding sapi peranakan simental telah dilakukan beberapa tahun terakhir bersama para peternak sapi potong Gunungrejo Makmur.

Baca juga: Akademisi Unair: Begini Cara Menjaga Keutuhan Keluarga

Selama wabah PMK, kegiatan inseminasi pada sapi tetap dilakukan menggunakan metode semen sexing. Selain itu, pemeriksaan kebuntingan pada sapi juga dilakukan sesuai permintaan para peternak.

Tangani PMK dengan vaksinasi ternak

Sedangkan mengenai penularan PMK, Prof. Meles mengatakan bahwa salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan vaksin pada sapi-sapi ternak yang sehat. Sementara sapi yang sakit segera dirawat agar sembuh.

Kendati demikian, Kabupaten Lamongan, khususnya Kecamatan Kedungpring ditetapkan sebagai zona merah untuk PMK. Jadi ternak sapi tidak diperbolehkan keluar masuk dari zona tersebut.

Di samping itu, stok vaksin masih sangat terbatas. Paling cepat, akan diberikan pada pertengahan Agustus 2022 mendatang.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal Pakai Ramuan Alami, Info Ners Unair

Zona merah belum dilakukan vaksinasi terhadap ternak-ternak sehat. Hal ini menyebabkan jumlah populasi ternak menurun sangat drastis.

"Untuk itu, kami berharap, vaksinasi dapat segera diupayakan agar ternak kembali sehat," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com