Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Nasional Unkris: Pemindahan Ibu Kota Jadi Momentum Menata Kembali Jakarta

Kompas.com - 02/08/2022, 17:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Magister Teknik Program Studi Kajian Pembangunan Perkotaan dan Wilayah, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar webinar nasional "Perspektif Pembangunan DKI Jakarta Pascapemindahan Ibukota Negara" pada Sabtu (30/7/2022).

Webinar digelar secara hibrid di aula Unkris menghadirkan dua nara sumber utama yakni Wahyu Utomo (Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kemenko Perekonomian) dan Cheka Virgowansyah (Direktur Kelembagaan Perangkat Daerah, Ditjen Otonomi Daerah, Kemendagri).

Diskusi dipandu oleh Dadang Rukmana, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi sekaligus Dosen Magister Teknik KPPW Unkris.

Selain itu, webinar juga  menghadirkan beberapa penanggap, yakni: Aca Sugandhy (Ketua IAP periode 1980-1988 dan Dosen Magister Teknik KPPW Unkris) dan Heru Hermawanto (Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta).

Webinar diikuti lebih dari 200 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Komunitas Pembangunan Perkotaan dan Wilayah, Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Pemda lainnya, Kementerian dan Lembaga Negara.

Ketua Panitia, Kasman berharap webinar ini dapat membantu mengurai kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi DKI Jakarta pascapemindahan ibu kota negara dengan merumuskan format kelembagaan yang ideal dan strategi pengembangan wilayah yang tepat bagi DKI Jakarta ke depan.

Dalam kesempatan sama, Rektor Unkris Ayub Muktiono dalam sambutannya mengatakan wacana pemindahan ibu kota sebenarnya bukan hal baru. Presiden pertama RI Soekarno telah menyampaikan gagasannya terkait pemindahan ibukota sejak tahun 1957.

“Bung Karno sudah menyampaikan wacana pemindahan ibukota di Kalimantan Tengah, sehingga pemindahan ibukota bukanlah sesuatu yang tidak patut,” kata Rektor.

Akan tapi saat ini sebagian masyarakat menganggap bahwa keputusan Presiden Jokowi terlalu tergesa-gesa. Karena itu penting persoalan pemindahan ibukota ini memiliki landasan hukum yang kuat.

Baca juga: Menteri PUPR: Kami Perlu Belajar dari Korea Selatan Terkait Sistem Teknologi Cerdas di IKN

Momentum menata kembali Jakarta

Selain sudah lama diwacanakan, pemindahan ibukota negara kata Wahyu Utomo juga dilatarbelakangi beberapa masalah, yakni persoalan keseimbangan wilayah, lingkungan, ekonomi, politik sosial budaya dan pertahanan keamanan.

“Memindahkan ibukota negara merupakan momentum untuk mengurangi Jakarta yang sudah terlalu crowded, sehingga Jakarta bisa menarik nafas, break sebentar untuk menata kembali Jakarta agar menjadi lingkungan lifeable,” jelasnya.

Meski sejumlah pihak mempertanyakan Jakarta pascapemindahan ibukota negara, bagi Wahyu, perspektif dan fungsi Jakarta sedikitpun tidak akan berkurang. Jakarta akan tetap tumbuh sebagai daerah khusus.

“Fungsi yang berkurang hanya fungsi pemerintahan negara,” jelasnya.

Menurutnya, meski Jakarta akan tetap tumbuh, tetapi konsep metropolitan tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada apabila hanya Jakarta saja yang ditata. Penataan Jakarta harus berkoordinasi dengan daerah sekitarnya seperti Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi.

“Perangkat perencanaannya sudah terintegrasi, tinggal bagaimana kerjasama dan koordinasinya antara Pemerintah Jakarta dan pemerintah daerah sekitarnya,” tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com