Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: Peran Ibu Penting dalam Perkembangan Bahasa Anak

Kompas.com - 29/07/2022, 12:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan anak tentu tak lepas dari peran seorang ibu. Selain diberi asupan makanan bergizi, anak juga harus diberi perhatian lebih.

Apalagi menyangkut produksi bahasa pada anak. Maka, variasi bahasa juga sangat berpengaruh dari orang terdekatnya yakni ibu.

Endah Mastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (Unair), memberikan penjelasannya.

Baca juga: 4 Cara Menumbuhkan Jiwa Gotong Royong Anak Usia Dini

Menurutnya, semakin banyak waktu yang dihabiskan orang tua untuk melakukan kegiatan joint attention, maka semakin kaya kosakata yang dimiliki anak.

Orang dewasa, memiliki keterlibatan yang terbatas dalam pengajaran langsung mengenai bahasa, namun berperan penting untuk memfasilitasi penerimaan bahasa pada anak.

"Ibu adalah sosok yang sangat efektif dalam mengikut arah perhatian anak, kemudian bisa memberi label objek yang sedang diperhatikan oleh anak," ujar Endah dikutip dari laman Unair, Jumat (29/7/2022).

Pentingnya peran ibu

Dijelaskan, di dua tahun awal kehidupan anak, orang tua dapat berbicara terhadap anak dengan melabel benda dan kejadian, serta merespon komunikasi anak.

Demikian pula ketika perilaku komunikasi anak berkembang, ibu secara tidak sadar memodifikasi perilakunya. Sehingga bentuk komunikasi yang terjadi membutuhkan lebih banyak keterlibatan anak.

Pada pertengahan usia dua tahun, ibu dapat melabel dan meminta nama benda pada jumlah yang cukup berimbang, dan dialog pun mulai terbentuk.

Baca juga: Peringatan HAN 2022, Kemendikbud Sosialisasikan Lagu Anak Indonesia

Selain itu, ibu mulai membentuk bicara anak dengan lebih membedakan antara respon yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.

"Ibu juga bisa merubah cara berbicara yang dikenal dengan motherse atau parentese," sambung Endah.

Selain itu, anak dapat berpartisipasi secara efektif saat berkomunikasi, karena kemampuan ibu untuk melakukan percakapan.

Sehingga orang dewasa tidak perlu menyederhanakan bahasa yang mereka gunakan terhadap anak. Dialog yang terus-menerus dan ritmis bergantung pada kemiripan struktur ujaran ibu dan anak, serta korespondensi ujaran ibu dalam kejadian tertentu.

"Mainan yang digunakan oleh anak juga mempengaruhi jumlah dan jenis produksi bahasa orang dewasa. Secara umum, mainan yang mendukung bermain peran, seperti boneka, menimbulkan lebih banyak variasi bahasa dari orangtua," jelasnya.

Bahasa dan bermain

Saat masih anak-anak, maka bermain adalah suatu aktivitas yang penting dalam kehidupan masa kanak-kanak awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com