Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Ajarkan Sikap Empati pada Anak Sejak Dini

Kompas.com - 25/07/2022, 18:53 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sikap empati terhadap sesama tetap harus diterapkan di era modern seperti saat ini.

Dengan memiliki rasa empati, siswa terbiasa peduli dengan temannya atau orang lain. Sehingga tidak ada sikap saling tidak peduli satu sama lain atau sikap tidak punya empati.

Anak yang tidak terlatih bersikap empati kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak peka pada lingkungan terdekatnya maupun sekitarnya.

Agar anak tumbuh menjadi seseorang yang memiliki sikap empati, orangtua perlu menanamkan sikap tersebut sejak dini.

Baca juga: Cara Lakukan Deteksi Mandiri Kesehatan Gigi dan Mulut dari Dosen Unpad

7 cara mengajarkan sikap empati pada anak

Melansir dari laman Disdikpora Kabupaten Buleleng, Senin (25/7/2022), empati adalah pintu gerbang dari jiwa peduli dan senang menolong. Tidak mungkin anak menjadi pribadi yang spontan menolong dan refleks bertindak membantu masalah orang lain, jika tak punya kemampuan empati yang tinggi.

Sebagai orangtua perlu melatih sikap ini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bermanfaat bagi orang lain. Bagaimana caranya? Berikut cara ajarkan sikap empati pada anak:

1. Sering bercerita.

Orangtua bisa bercerita tentang pengalaman yang ditemui sepanjang hari. Bisa memulai dengan kalimat "Tadi bunda sedih, nak. Ada teman bunda yang uangnya kemalingan waktu naik kereta. Kasihan ya?".

Hal ini bertujuan agar anak terlatih untuk bercerita tentang pengalaman dan perasaannya guna mampu mengenali emosi dan perasaan sendiri.

Baca juga: Astra Internasional Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Buruan Daftar

2. Siapkan media khusus bagi anak dalam penyaluran perasaannya selain verbal.

Media yang digunakan bisa berupa buku tulis atau kertas gambar. Hal ini ditujukan khususnya bagi anak yang belum terbiasa menyalurkan perasaanya secara spontan lewat lisan.

3. Latih anak untuk ungkapkan perasaannya lewat kalimat.

Orangtua bisa mengajarkan perasaannya misalnya saat merasa kesal, kecewa, bahagia atau perasaan lainnya. Orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk sebutkan alasan kenapa muncul perasaan tersebut.

4. Bacakan anak tentang kisah-kisah yang menyentuh hati.

Setelah membacakan cerita yang menyentuh hati, bahaslah hal tersebut bersama anak mengenai isi dari buku tersebut.

Baca juga: Ajinomoto Buka Lowongan Kerja bagi Fresh Graduate, Ayo Daftar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com