Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Mencintai Dua Orang Sekaligus? Ini Kata Psikolog Unair

Kompas.com - 25/07/2022, 11:17 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bisakah seseorang mencintai dua orang sekaligus dalam satu waktu? Pertanyaan ini bisa saja dijawab berbeda.

Namun, menurut Pakar Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga (Unair), Nurul Hartini, mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan bukan hal yang tidak mungkin.

Prof. Nurul mengatakan, kondisi mencintai dua orang sekaligus bisa terjadi pada siapa saja, termasuk dalam pasangan yang sudah menikah.

Prof. Nurul pun memberikan contoh karakter Felix dalam serial My Lecturer My Husband (MLMH) seasons dua.

Baca juga: 5 Alasan Pasangan Selingkuh, Ini Penjelasan Sosiolog Unair

Menurutnya, individu yang belum mencapai tahap kedewasaan, hanya ada konsep "Id" yang mendominasi energi cintanya. Konsep Id sendiri dikenalkan oleh Sigmund Freud.

Struktur kejiwaan menurut Freud terbagi atas 3 konsep, yaitu Id, Ego, dan Superego.

“Menganut pada nilai-nilai yang individu yakini, yang akan membingkai intimate relationship; struktur kejiwaan akan mengarah pada respons individu terhadap sesuatu, termasuk perilakunya dalam bercinta,” jelas Anggota Ikatan Psikologi Klinis itu dilansir dari laman Universitas Airlangga.

Individu yang didominasi Id, lanjut dia, kepribadian paling dasar dan naluri individu yang dimiliki adalah memuaskan nafsu dengan cara menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mengejar keadaan yang menyenangkan. Artinya, individu bebas.

"Sebab, individu tersebut hanya mengejar kesenangan dan kepuasan nafsu," jelasnya.

Kalau orang belum ke jenjang pernikahan dalam konteks cinta romantis dan belum mengikat komitmen satu sama lain, sangat diwajarkan untuk mencintai dua hati.

“Apalagi individunya juga tidak melakukan apa-apa, cuma berbagi perhatian aja. Apa yang harus disalahkan dalam kondisi yang tidak ada aturan atau norma yang dilanggar. Ya sah-sah aja, kecuali sudah proses menuju pernikahan kemudian membagi cinta ke yang lain, ya saya yakin akan ada yang tersakiti,” imbuh mantan Dekan Fakultas Psikologi Unair itu.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Lain halnya untuk pasangan yang telah menikah, konsep Id tidak dapat diterapkan ketika seseorang memandang atau memiliki ketertarikan pada lawan jenis dan berujung pada rasa ingin memiliki.

Hal tersebut akan menyebabkan salah satu pihak tersakiti.

"Kalaupun ada salah satu yang tidak tersakiti, kata Prof Nurul, bingkai seperti apa yang individu itu akan pakai? Artinya setiap orang memiliki batasan individu yang berbeda-beda," imbuh dia.

Selain konsep Id, selanjutnya ialah konsep ego, sistem kepribadian yang menjalankan fungsinya berdasar prinsip kenyataan, sebagai sebuah upaya memuaskan kebutuhan. Ego mendominasi energi cintanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com