Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Sekolah: Pembelajaran Berbasis Proyek Tingkatkan Semangat Belajar Siswa

Kompas.com - 22/07/2022, 09:25 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

 

KOMPAS.com - Metode belajar yang hanya fokus pada buku dan menjawab soal-soal bisa membuat siswa jenuh dan kehilangan kesenangan belajar.

Tak ingin kondisi itu terjadi, SMP Negeri 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan kini mulai menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan di sekolah penggerak dinilai mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Kepala SMP Negeri 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan, Gusti Khairur Rahman mengatakan bahwa para siswa antusias dan bersemangat melakukan proyek-proyek yang diprogramkan.

Orangtua siswa juga mengapresiasi model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka tersebut.

"Anak-anak antusias mengerjakan tugas-tugas sebagai bagian dari proyek yang kami programkan, mereka juga aktif bekerja sama dengan siswa lain," kata Gusti dilansir dari Kemendikbud Ristek.

Sementara itu, lanjut dia, orangtua siswa juga mendukung dan memberikan kontribusi dalam bentuk biaya untuk pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan.

Pada awal implementasi Kurikulum Merdeka, pihaknya mengalami kesulitan untuk merumuskan proyek yang tepat bagi sekolahnya.

"Panduan yang rinci kan tidak ada. Jadi kami rapat menentukan proyek di awal, kami membuat acuan semacam modul untuk proyek sampai dimasukkan untuk evaluasi proyeknya, tapi itu menurut versi kami," katanya menambahkan.

Proyek-proyek yang diprogramkan tersebut senantiasa dievaluasi dan dikonsultasikan dengan pembimbing dan pengawas sekolah.

Baca juga: Psikolog: Tanda Anak Alami Bullying di Sekolah, Orangtua Harus Tahu

Pada tahun pertama implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 1 Banjarmasin, proyek-proyek yang diprogramkan antara lain membuat kue-kue khas Kalimantan Selatan, proyek kewirausahaan, dan lain-lain.

Senada dengan Gusti Khairur Rahman, Kepala Sekolah SMA Islam Terpadu (SMA IT) Ukhuwah Banjarmasin Khairul Hadi juga menyatakan hal serupa. Para siswa di SMA IT Ukhuwah gembira dan antusias mengikuti pembelajaran berbasis proyek.

"Proyek di sekolah kami antara lain menyablon kaos dengan menggunakan bahan-bahan alami, atau istilahnya eco-printing. Anak-anak semangat sekali dengan proyek tersebut," kata Khairul Hadi, Kamis (21/7).

Dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut, siswa di SMA IT Ukhuwah diminta menuliskan aktivitasnya dalam bentuk jurnal.

Baca juga: Cara Daftar Bantuan Dana bagi Siswa SD-SMA Swasta Jakarta, hingga Rp 10 Juta

"Kami minta mereka membuat jurnal aktivitas, misalkan bertanya kepada teman, meminjamkan peralatan kepada teman, bekerja sama dengan teman. Dari situ kami bisa mengevaluasi dimensi-dimensi apa dalam profil pelajar Pancasila yang sudah berjalan, dan dimensi apa yang belum terwadahi," kata Khairul.

Ia mengakui bahwa penerapan pembelajaran berbasis proyek di sekolahnya belum optimal, namun pihaknya terus belajar dan melakukan evaluasi yang berkesinambungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com