Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Peninggalan Belanda Masih Kokoh, Komisi X DPR: Sarpras Kini?

Kompas.com - 18/07/2022, 15:04 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan di Indonesia masih terus berbenah. Terlebih masih dalam masa pandemi Covid-19, semua harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Hanya saja, ada dua aspek yang menjadi ujung tombak perbaikan mutu pendidikan Indonesia ke depan, yaitu sarana prasarana (sarpras) dan kualitas guru.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes. Menurut dia, keduanya memiliki korelasi yang cukup erat dalam membangun pendidikan yang bermutu.

Baca juga: Komisi X DPR RI Terima Masukan APTISI Terkait Permasalahan PTS

"Sekarang kita dapatkan masalah cukup serius di guru, yaitu masalah ketercukupan, ketersebaran dan kompetensi juga kesejahteraan," ujarnya dikutip dari laman DPR RI, Sabtu (16/7/2022).

"Padahal guru itu yang paling depan menjadi ujung tombak bagi mutu pendidikan kita. Dua hal ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa yaitu sarana prasarana dan guru," terangnya disela agenda Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau SDN 06, SMPN 02 dan SMAN 03 Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022).

Pemerintah Belanda perhatian pada sarpras

Dikatakan, gedung SMAN 03 Kota Salatiga dahulu adalah Sekolah Pendidikan Guru (SPG) pada masa Belanda.

Menurutnya, meskipun Belanda menjajah Indonesia, namun Belanda memberikan perhatian khusus kepada tenaga pendidik atau guru, sehingga hal itu merupakan pendidikan yang mewah bagi seorang guru.

"Mewah dalam artian terfasilitasi dengan baik dan kita juga tahu bahwa guru-guru kita di zaman dulu itu hebat-hebat," katanya lagi.

Baca juga: Komisi X DPR RI: 191 Pemda Belum Mengusulkan Formasi Guru PPPK

Tentu, hal ini juga catatan untuk dirinya apalagi nanti di tengah-tengah suasana upaya untuk memperbaiki RUU Sisdiknas.

"Maka perhatian kita kepada upaya menghadirkan guru yang bagus berkualitas ini harus menjadi prioritas nomor satu," tambah dia.

Berharap pemerintah fokus benahi sarpras pendidikan

Terkait sarpras, Fahmi juga menyoroti bangunan yang dimiliki sekolah-sekolah yang dikunjungi oleh Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI adalah bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda.

Dari sarana prasarana bangunan sekolah itu memiliki kesan kokoh, luas dan asri dengan penghijauan di sekitarnya.

Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Belanda pada masa itu sangat memperhatikan sarana dan prasarana bagi sekolah dan serius membangun pendidikan pada masa itu.

Oleh karena itu, Fahmi meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dapat fokus dan serius membenahi fasilitas sekolah-sekolah di Indonesia.

Menurut dia, ini aspek yang barangkali perlu benar-benar diperhatikan di tengah-tengah problematika. Di mana satu juta lebih ruang kelas rusak di seluruh Indonesia.

Baca juga: Lulus PPPK, Komisi X DPR: Guru Swasta Bisa Mengajar di Sekolah Asal

"Bagaimana anak ingin mendapatkan pengalaman belajar yang kondusif, yang bagus ketika sarana prasarananya menjadi bermasalah," tandas Fahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com