KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mendapat tambahan dua guru besar, kali ini untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Pengukuhan guru besar diberikan kepada:
Seremoni pengukuhan guru besar dilaksanakan di Kampus A UNJ, Jakarta, pada Selasa, 12 Juli 2022 secara hibrid dan disiarkan melalui kanal YouTube Edura TV UNJ.
Rektor UNJ Prof. Komarudin menjelaskan, pengukuhan dua guru besar dari FMIPA dan FIP UNJ merupakan rangkaian prosesi pengukuhan keempat pada tahun 2022 dari 11 guru besar yang akan dikukuhkan.
"Pencapaian ini patut kita syukuri karena FMIPA dan FIP UNJ masing-masing memperoleh tambahan satu orang profesor yang benar-benar expert dalam bidangnya, khususnya pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan matematika," ujar Prof. Komarudin.
Rektor UNJ juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan kepada dua guru besar tersebut.
“Semoga pengukuhan guru besar hari ini juga menginspirasi para dosen lainnya untuk segera menjadi guru besar. Dan Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini membawa kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dan memperoleh ridho Allah SWT. Aamiin,” tutup Prof. Komarudin dalam sambutan.
Dalam kesempatan sama, Prof. Hafidz Abbas, Ketua Senat UNJ menyampaikan ucapan selamat kepada Prof. Agung Purwanto dan Prof. Yurniwati atas puncak karir akademiknya.
"Semoga ilmunya dapat bermanfaat bagi kemajuan UNJ dan Indonesia,” harap Prof. Hafidz dalam pidatonya.
Baca juga: Unila Targetkan 100 Guru Besar hingga 2023
Orasi pertama guru besar disampaikan Prof. Agung Purwanto dengan mengangkat tema “EM-SETS: Integrasi Pendidikan Lingkungan dan Teknologi dalam Pembelajaran Sains”. M-SETS merupakan akronim Electronic Module berbasis Science, Environment, Technology, and Society.
Menurut Prof. Agung, EM-SETS merupakan salah satu bentuk teknologi yang mengintegrasikan Pendidikan Lingkungan dalam Pembelajaran Sains dan memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
Selanjutnya, menurut Prof. Agung, dari hasil pengukuran penggunaan EM-SETS dalam pembelajaran peningkatan bagi siswa sebesar 22 persen.
Alhasil, E-Modul berbasis SETS pada topik elektrokimia untuk SMK yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar yang interaktif dan menarik serta dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri.
Orasi kedua disampaikan Prof. Yurniwati yang mengangkat tajuk “Pengembangan Pedagogical Content Knowledge dalam Memperkuat Literasi Matematis”.
Prof. Yurniwati menegaskan, calon guru SD yang akan mengajarkan matematika perlu dibekali Pedagogical Content Knowledge (PCK).
Baca juga: Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Kedelai Lokal dan Manfaatnya
Menurutnya, PCK merupakan pengetahuan tentang strategi atau cara bagi calon guru SD mengajarkan matematika kepada siswa dengan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.