Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andaru Psikologi Untar
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Kolom bincang masalah mahasiswa bersama Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Andaru memiliki makna yang sarat akan kebahagiaan. Kolom ini mengajak pembaca membahas masalah seputar kehidupan mahasiswa, baik terkait akademik maupun non-akademik.

Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Pusat Bimbingan & Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar melalui kontak: 081292926276, email layanan: konsul.psikologi@untar.ac.id

Fakultas Psikologi Untar memiliki program sarjana, magister, dan profesi.

Lokasi: Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat. Website: http://untar.ac.id

Suka Terpengaruh Teman? Ini Cara Antisipasinya

Kompas.com - 08/07/2022, 15:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Dian Ihsan

Oleh: Aviel Stephen Ernest (Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Monika S.Psi., M.Psi., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara)

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, nyatanya kita tidak lepas dari pengaruh sosial, berupa interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang sifatnya dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta antara kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial memiliki hubungan yang sifatnya timbal balik dan akan terus terjalin antar sesama manusia (Soekanto & Sulistyowati, 2014).

Baca juga: Cerita Kemenag Terkait Cabut Izin Operasional Pesantren Shiddiqiyyah

Tidak jarang juga dalam suatu kelompok kita dapat menemukan sikap unik dari masing-masing anggota.

Fenomena yang sering kita lihat dalam lingkungan keseharian bila diperhatikan lebih mendalam terdapat perilaku meniru atau mengikuti. Hal ini sebenarnya umum terjadi.

Banyak faktor yang mempengaruhi individu serta menjadi penyebab mengikuti/meniru orang lain dalam sebuah kelompok. Perilaku meniru tersebut dikenal dengan istilah konformitas.

Menurut Baron dan Byrne (2005) konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial, di mana individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Perilaku konformitas seringkali terjadi pada masa remaja.

Mengapa perilaku ini kebanyakan terjadi di masa remaja? Hal ini dikarenakan masa remaja adalah periode transisi perkembangan antara masa anak-anak dengan masa dewasa yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Santrock, 2003).

Pada masa ini disebutkan merupakan masa pencarian jati diri ditunjukkan dengan berusaha untuk "melepaskan diri" dari ikatan orangtua.

Proses memisahkan diri dari orang tua diikuti dengan proses untuk mencari dan bergabung dengan teman-teman sebaya karena merasa senasib.

Perasaan senasib inilah yang membuat individu bergabung dalam kelompok dan menaati peraturan di dalamnya walaupun norma-norma kelompok tersebut bertentangan dengan norma-norma yang baik (Mönks et al., 2002).

Baca juga: Penyelewengan Dana oleh ACT, Ini Tanggapan Pakar Unair

Mengapa seseorang melakukan konformitas?

Coba Anda flashback sejenak ketika dalam sesi diskusi atau rapat, pernahkah Anda mengikuti pendapat mayoritas atau kelompok yang lebih banyak?

Mungkin ada beberapa alasan yang mendasari keputusan Anda dalam menyetujui pendapat tersebut, mungkin karena ingin cepat selesai atau bisa jadi Anda terpengaruh dengan pendapat orang yang dianggap memiliki "power".

Demikian juga di dalam kelompok sosial, tak jarang kita melihat individu mengikuti/menyesuaikan pendapat "terkuat" kelompok. Hal ini dikarenakan untuk menghindari penolakan.

Beberapa remaja akan melakukan apapun, agar dapat dimasukkan sebagai anggota kelompok termasuk melakukan perbuatan tidak sesuai dengan norma sosial yang ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com