Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sinema Unair: Faktor Ini yang Buat Sukses Film Ngeri-Ngeri Sedap

Kompas.com - 07/07/2022, 19:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, jagat perfilman tanah air dihebohkan dengan kehadiran film Ngeri-Ngeri Sedap (2022).

Bukan tanpa sebab, film garapan Bene Dion itu berhasil dinobatkan menjadi film cerita asli terlaris dengan jumlah penonton lebih dari 2,6 juta sejak awal penayangan pada 2 Juni 2022.

Baca juga: Sering Minum Kopi? Ini 5 Dampaknya Kata Pakar Kesehatan UM Surabaya

Merespons hal itu, Pakar Kajian Sinema Universitas Airlangga (Unair) Igak Satrya Wibawa angkat suara.

Dia mengatakan bahwa kehadiran film Ngeri-Ngeri Sedap menjadi sebuah tanda yang bagus untuk industri perfilman di Indonesia.

"Ini sebuah hasil yang bagus dan menggembirakan karena pada saat bersamaan ada beberapa blok movie yang sudah masuk ke Indonesia, seperti Jurassic Park, Top Gun, dan film lain. Ini buat saya hasil menggembirakan dan sebuah tanda yang bagus buat industri film kita," ujarnya melansir laman Unair, Kamis (7/7/2022).

Dia menyebut ada 2 faktor yang mempengaruhi keberhasilan film Ngeri-Ngeri Sedap.

Pertama, tema dan the sense of comedy film Ngeri-Ngeri Sedap ringan dan natural.

Dia menjelaskan, isu hubungan orangtua dan anak-anak dalam film tersebut adalah tema yang universal dan berkaitan dengan semua orang, walaupun disajikan dengan budaya Batak yang kuat.

Disamping itu, faktor keingintahuan masyarakat seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah film.

Baca juga: Profesor IPB Ini Kasih Tips untuk Mahasiswa agar Tak Jadi Kaum Rebahan

"Misalnya begini, munculnya Yowes Ben sebagai film Jawa dengan segala pisuhannya. Kita sering kali jadi salah satu endorser untuk menonton film itu. Begitu juga dengan film nuansa Batak. Gimana, orang-orang Batak? Ini sama dengan kita nonton Minions dengan ada embel-embel bahasa Indonesianya," jelas Igak.

"Ada semacam psychological endorser ketika kita menonton sebuah film dan ada hal-hal yang menurut kita menarik selain keingintahuan kita, tapi juga ada hal-hal yang membuat kita dekat," tambah dia.

Walaupun film nuansa Batak itu tidak baru, dalam konteks film Ngeri-Ngeri Sedap ini menampilkan sebuah tema yang universal dalam budaya Batak yang kental.

Kedua, faktor yang bisa menjadi perhitungan adalah diaspora Batak di Indonesia yang cukup banyak, seperti halnya diaspora Minang, Madura, dan Jawa.

"Itu juga sebuah faktor keberhasilan. Artinya orang-orang Batak di luar Sumatera, orang-orang Padang di luar Sumatera, orang-orang Jawa di luar Jawa ketika menonton film dekat dengan konteks mereka, budaya mereka, root mereka, maka menjadi pendorong orang untuk menonton film," ujar alumnus Curtin University itu.

Walaupun demikian, dia tidak menyebutkan bahwa penonton film Ngeri-Ngeri Sedap pasti orang Batak.

Akan tetapi, dalam hal ini ada faktor yang akan merujuk ke sana.

Sama halnya ketika orang Indonesia menonton film Indonesia di luar negeri.

Baca juga: Penyelewengan Dana oleh ACT, Ini Tanggapan Pakar Unair

Oleh sebab itu, kedekatan kontekstual dan kedekatan psikologis secara geografis mampu mendorong seseorang untuk menonton sebuah film.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com