Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa ITB Raih Medali Emas di Malaysia

Kompas.com - 06/07/2022, 21:27 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali meraih prestasi yang membanggakan di bidang penemuan dan inovasi.

Kali ini prestasi itu dipersembahkan oleh Tim Kaisar Planow yang berhasil membawa medali emas dalam ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 yang dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Ganja Medis Tidak Perlu Dilegalisasi, Ini Alasannya Menurut Pakar UGM

Dalam lomba tersebut, tim membuat perancangan pembangkit listrik tenaga terbarukan di Teluk Mundu dengan judul "Design of Integrated Coastal Defense and Smart Grid Renewable Energy Power Plant for Mundu Bay Sustainable Development Based on Shoreline Management Plant".

Karya itu merupakan hasil pemikiran dari Amalia Nanda Syafira (PWK 19), Ayubella Anggraini Leksono (PWK 19), Evita Mahar Dewi (PWK 19), Jerome Gerand Miracle Tambatjong (KL 19), dan Rusdianto Efenddi (KL 19).

"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Cirebon merupakan kawasan ekonomi khusus yang berada di daerah Segitiga Rebana, mencakup Subang, Majalengka, Indramayu, Cirebon, dan Sumedang," kata Rusdianto melansir laman ITB, Rabu (6/7/2022).

Dia menambahkan, kawasan tersebut ditargetkan dapat melejitkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebesar 10,91 persen di tahun 2023.

Teluk Mundu menjadi lokasi studi kasus desain pertahanan pantai yang mengacu pada konsep Rencana Pengelolaan Garis Pantai atau Shoreline Management Plan (SMP).

"Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan, Teluk Mundu akan dirombak menjadi kawasan industri. Di sisi lain, Teluk Mundu juga memiliki ancaman abrasi, erosi, serta banjir. Alih fungsi menjadi kawasan industri tersebut harus mempertimbanglan risiko bencana yang dapat terjadi," ucap Rusdianto.

Ayubella menyebutkan, Teluk Mundu akan menjadi daerah krusial yang diutamakan pengembangannya dan menjadi jantung perekonomian di Kabupaten Cirebon hingga Jawa Barat, dan Indonesia.

Baca juga: UGM Berikan Akses untuk 74 Persen Mahasiswa Kelas Menengah ke Bawah

Sistem terintegrasi yang tim ini tawarkan meliputi breakwater sebagai struktur pelindung pantai, pembangkit listrik tenaga surya di belakang breakwater, pembangkit listrik tenaga angin berukuran kecil sampai sedang, pembangkit listrik tenaga gelombang di bagian depan, warehouse sebagai pusat edukasi dan kontrol energi, dan wisata mangrove untuk rekreasi.

Desain tersebut tidak hanya menjawab kondisi yang tengah terjadi, tetapi juga telah membuat rancangan desain yang berkelanjutan.

"Daerah tersebut memiliki potensi gelombang yang bisa dijadikan sumber energi alternatif. Kami sudah mengecek perbedaan pasang tiap waktu dan menganalisis pasang surut yang menunjukkan indikasi abrasi ekstrem," terang dia.

Lanjut Rusdianto menyatakan, menurut perhitungan tim, pembangunan pembangkit listrik ini juga menguntungkan secara ekonomi.

Selain itu, ini adalah bentuk edukasi energi baru terbarukan kepada masyarakat, karena pembangkit listrik tenaga gelombang masih kalah beken dengan jenis energi terbarukan lainnya.

Tim ITB ini telah mempersiapkan perlombaan sejak pertengahan Maret 2022 dan kegiatan puncaknya berlangsung pada 26-27 Mei 2022.

Lebih dari 200 tim dari 9 negara berbeda dipertemukan dan saling unjuk gigi atas inovasi yang telah dicetuskan.

Keberhasilan Tim Kaisar Planow tidak lepas dari dukungan dan bimbingan Entin Agustini Karjadi, Ahmad Mukhlis Firdaus, dan Ridwan Sutriadi.

Dia berharap agar bisa lebih inovatif, mampu mempersiapkan tim sebaik mungkin, dan mencari pendanaan yang memadai untuk ikut berkompetisi.

Baca juga: Dokter Unair Ungkap 7 Gejala TBC dan Tahapan Pengobatannya

"Kalau punya ide coba dikembangkan saja. Mungkin aka nada banyak hambatan, tapi ide tanpa eksekusi tidak akan memiliki arti," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com