Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM: Ini Penyebab dan Pertolongan Pertama Epilepsi

Kompas.com - 28/06/2022, 10:12 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Akademisi dari Departemen Neurologi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Atitya Fithri Khairani, MSc. Sp.S(K)., memberikan penjelasan terkait epilepsi.

Dalam bincang-bincang santai Raisa Radio FK-KMK UGM, Kamis (23/6/2022), dr. Atitya menjelaskan bahwa epilepsi atau dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak.

Epilepsi menyebabkan seseorang mengalami kejang secara berulang. Bahkan bisa ditandai dengan beberapa hal.

Baca juga: Ners Unair: 4 Bahan Alami untuk Sariawan dan Cara Mengatasinya

"Jadi di dalam otak itu antara sel satu dan sel lain ada kelistrikannya yang menghubungkan satu sama lain. Ketika epilepsi, terjadi kelistrikan yang berlebihan," ujar Atitya seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya, jika seseorang mengalami kejang, maka bisa ditandari dengan beberapa hal seperti:

  • berdebar-debar
  • pusing
  • terasa kram
  • tidak enak di bagian perut

"Namun, ada juga yang tiba-tiba jatuh tanpa gejala awal. Kalau ada gejalanya, kita bisa mengamankan penderita terlebih dahulu agar ia bisa kejang di tempat yang aman," terangnya.

Akan tetapi, jika tiba-tiba jatuh, maka penanganannya berbeda dan harus lebih hati-hati serta harus selalu didampingi agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Tanda dan Gejala Jantung Koroner

Penyebab epilepsi

Dokter Atitya mengatakan, penyebab epilepsi ada bermacam-macam, yakni:

1. Murni karena kelistrikan yang berlebihan, yaitu ada kelainan keseimbangan neurotransmitter sehingga terjadi kelistrikan yang berlebih.

2. Karena terdapat penyebab di balik kelistrikan tersebut.

"Terutama pada usia dewasa, kita harus mencari penyebab kelistrikan berlebih itu apa. Penyebabnya bisa karena stroke atau bisa karena tumor otak. Ternyata kejang itu merupakan salah satu gejala dari tumor otak itu bisa saja," jelasnya.

Pertolongan pertama epilepsi

Sedangkan untuk pertolongan pertama, jika ada seseorang yang mengalami kejang adalah:

1. Amankan dulu penderitanya. Hal tersebut misalnya memberikan alas, bantal, jaket, atau kain yang tebal untuk melindungi bagian kepala penderita.

2. Selain itu, kita harus menyingkirkan benda tajam atau cairan yang berbahaya untuk memastikan daerah sekitarnya aman.

3. Jangan memegang atau menahan penderita agar berhenti kejang karena kejang akan berhenti dengan sendirinya.

4. Kita juga harus menghindari memasukkan benda apapun ke dalam mulut penderita misalnya sendok karena hal ini akan menyebabkan terjadinya fraktur.

Baca juga: 5 Cara Alami Mengobati Sakit Gigi dari Ners Unair

5. Kita bisa melonggarkan pakaian di sekitar leher dan memberikan minyak kepada penderita kejang.

"Kejang sebagian besar terjadi selama dua sampai tiga menit. Kalau lebih dari limat menit, kita harus membawanya ke rumah sakit karena risiko kerusakan otaknya menjadi lebih besar jika semakin lama," tendasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com