Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LHK Siti Nurbaya Dikukuhkan Sebagai Profesor Kehormatan di UB

Kompas.com - 25/06/2022, 19:27 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) kembali menambah profesor baru. Uniknya, profesor baru itu ialah seorang menteri.

Melalui Fakultas Pertanian, Senat Akademik Universitas Brawijaya mengukuhkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam. 

Siti Nurbaya menjadi profesor ke-30 di Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-167 di Universitas Brawijaya.

Baca juga: Kemenkomarves-LPDP Buka Beasiswa S2 Bidang Metalurgi

Siti Nurbaya Bakar juga menjadi Profesor kehormatan pertama yang dimiliki Fakultas Pertanian UB.

Dalam orasi ilmiahnya, Siti Nurbaya menyampaikan kebaharuan (novelty) tentang Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, dengan fokus target pembangunan sektor kehutanan. 

Ia mengatakan, seluruh program kegiatan memiliki indikator dan satuan volume ukur yang sama, yaitu CO2e. Tidak lagi menggunakan berbagai satuan, seperti hektar, m3, ton, dan Rupiah.

Untuk itu, melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030,  kinerja sektor fokus pada tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.

"Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dilaksanakan melalui pendekatan terstruktur dan sistematis, dikembangkan dengan pendalaman hubungan kausalitas antar kebijakan menghadapi tantangan global pengendalian perubahan iklim, sehingga Indonesia dapat memberikan contoh kejujuran bahwa komitmen bukan hanya sekedar janji pledge, akan tetapi betul-betul bekerja dalam delivered commitment," ungkap Siti Nurbaya, Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Cara Daftar Kuliah Gratis di Kampus Kementerian Ketenagakerjaan 2022a

Ada tiga pijakan dasar utama yang menjadi modalitas kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yaitu Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance

Semua langkah ini dirancang secara rinci dan terintegrasi, agar dapat memberikan manfaat ganda.

Berupa pengurangan terukur laju emisi, perbaikan dan peningkatan tutupan kanopi hutan dan lahan, perbaikan berbagai fungsi utama hutan seperti tata air, iklim mikro, ekosistem, konservasi keanekaragaman hayati.

Sekaligus sebagai sumbangan bagi kesejahteraan, kesetaraan dan kesehatan masyarakat serta tegaknya hukum.

"Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan wujud nyata komitmen sektor kehutanan Indonesia, tidak hanya dalam skala nasional, namun juga kontribusi kepada dunia, kepada masyarakat global, serta sebagai legacy generasi saat ini kepada generasi yang akan datang," kata Siti Nurbaya.

Sementara itu Rektor Universitas Brawijaya Prof. Nuhfil Hanani mengungkapkan bahwa pemberian gelar Profesor kehormatan dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Alam, menjadi yang pertama di Fakultas Pertanian UB.

"Bidang ilmu ini sangat langka, tidak sampai jari lima di Indonesia. Selamat untuk Ibu Siti Nurbaya dan keluarga. Karena untuk menjadi profesor kehormatan sangat luar biasa kriterianya. Apalagi UB sudah menuju universitas kelas dunia," kata Nuhfil.

Iapun menambahkan saat ini di Perguruan Tinggi secara nasional dan global sedang terjadi kompetisi yang luar biasa.

Baca juga: Usia 19 Tahun Jadi Dokter dan S2 di Harvard, Ini Cerita Alumnus Unair

Maka tidak ada pilihan selain meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan penambahan Guru Besar.

"Saya menandatangani SK Guru Besar ini di sepertiga malam saat bertugas di Dubai. Semoga menjadi pertanda pengukuhan Profesor Kehormatan pada Ibu Siti Nurbaya ini menambah berkah bagi ilmu pengetahuan, pengabdian pada Bangsa dan Negara," Pungkas Nuhfil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com