Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Bisa Picu Heat Stroke, Ini Penjelasan Dokter Undip

Kompas.com - 22/06/2022, 09:46 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca panas mulai dirasakan beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan suhu terjadi karena Indonesia sedang menuju fase musim kemarau.

Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (Undip), Santoso mengatakan bahwa cuaca yang terlalu panas berpotensi membawa risiko bagi kesehatan, salah satunya heat stroke.

Heat stroke merupakan gangguan kesehatan karena udara panas, biasanya terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk menyesuaikan dengan udara panas.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang menerima paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya. Misalnya saat cuaca sedang sangat terik, namun harus beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik berlebih juga bisa menjadi penyebab munculnya kondisi tersebut.

Heat stroke adalah suatu serangan atau gangguan dari fungsi saraf sentral yaitu otak yang disebabkan akibat peningkatan suhu di lingkungannya, bisa terlalu panas atau juga aktivitas yang berlebih di lingkungannya yang juga panas sehingga akan mengganggu fungsi dari susunan saraf pusat,” tutur Santoso dilansir dari laman Undip.

Gejala heat stroke bervariasi, mulai dari yang ringan seperti nyeri kepala, peningkatan suhu tubuh, sedang, hingga berat.

Misalnya, berupa penurunan kesadaran dan tidak menutup kemungkinan menyebabkan kematian.

"Gejala yang ringan dapat berupa peningkatan suhu tubuh. Suhu normal tubuh adalah 37, 5 derajat celcius jika terjadi heat stroke dapat mencapai 40 derajat celcius, disertai dengan pusing, nyeri kepala, sampai bermacam-macam komplikasinya,” lanjutnya.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Waspada 8 Efek Buruk Sering Begadang

dr. Santoso menyampaikan terdapat dua jenis heat stroke yang perlu diketahui masyarakat.

Pertama, heat stroke klasik, biasa terjadi pada orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang kurang, usia lanjut, atau bayi-bayi.

Kedua, jenis exertional heat stroke, akibat aktifitas yang berlebih di saat atau di lingkungan yang suhunya tinggi sehingga menganggu fungsi otak untuk penyesuaian suhu tubuhnya.

“Saat kita beraktivitas dan kita lupa minum dapat mempengaruhi munculnya heat stroke. Upaya agar kita bisa aman dari cuaca panas selain menggunakan topi saat di luar, harus cukup minum, dan memakai pakaian yang tidak tebal," ujarnya.

Dalam memilih aktivitas juga harus bijak dan perlu pertimbangan matang-matang.

"Jika sudah terasa pusing, istirahat sebentar dan mengonsumsi air” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com