Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unpad: Setiap Perempuan Berisiko Kena Virus Kanker Serviks

Kompas.com - 21/06/2022, 09:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Yudi Mulyana Hidayat mengungkapkan, setiap perempuan berisiko terinfeksi virus penyebab kanker serviks.

Untuk itu, kata dia, semua pihak perlu memiliki kepedulian untuk melindungi perempuan dari kanker serviks.

Baca juga: Pengendara Motor Diimbau Tidak Pakai Sandal Jepit, Ini Kata Pakar UGM

"Setiap wanita berisiko, baik menikah, tidak menikah, baik anak-anak maupun orang tua. Karena virus ini sudah common," kata dia melansir laman Unpad, Selasa (21/6/2022).

Dia mengaku, laki-laki memiliki peranan besar terhadap masuknya virus pada mulut rahim.

Oleh karena itu, laki-laki pun perlu diikutsertakan dalam upaya pencegahan kanker ini.

"Selama ini kanker serviks dianggapnya wanita saja yang punya tanggung jawab padahal laki-laki besar pengaruhnya itu kenapa terjadinya kanker serviks," jelas dia.

Berdasarkan data Global Cancer Observatory, Indonesia berada pada urutan nomor satu penderita kanker serviks di Asia Tenggara, urutan kedua di Asia, dan urutan delapan di dunia.

Diperkirakan, setiap satu jam ada satu perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

"Jadi betul-betul banyak sekali kasusunya di kita. Sehingga betul-betul harus menjadi concern," jelas Dekan Fakultas Kedokteran Unpad ini.

Menurut Prof. Yudi, besarnya angka kematian akibat kanker serviks karena terlambatnya penanganan.

Baca juga: LTMPT Telusuri Cepat Oknum Peserta yang Sebar Soal UTBK-SBMPTN 2022

Banyak pasien yang baru datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah menderita kanker stadium lanjut.

"Jangan sampai datang ke fasilitas kesehatan ini dalam kondisi terlambat," tutur dia.

Prof. Yudi menjelaskan, virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks bersifat common atau sudah ada di sekitar kita, sehingga sulit dicegah untuk masuk ke dalam tubuh.

Perlu pencegahan dini agar virus tersebut tidak merusak sel di dalam tubuh.

Lanjut dia mengaku, perjalanan dari infeksi virus hingga menjadi kanker membutuhkan waktu yang panjang, sekitar tiga hingga puluhan tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com