Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPNS dan PPPK Banyak yang Mundur, Pakar Unair: Banyak Minat ke Swasta

Kompas.com - 07/06/2022, 12:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dikabarkan banyak yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos seleksi.

Alasannya, kebanyakan mengarah ke besaran gaji dan penempatan kerja yang diterima.

Baca juga: Takut Serangan Jantung? Dokter RS Unair: Ini Ciri-cirinya

Menanggapi persoalan itu, Guru Besar Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga (Unair) Prof. Jusuf Irianto menjelaskan bahwa hal tersebut adalah fenomena yang sangat menarik untuk terus diperhatikan.

Posisi CPNS, kata dia, menjadi incaran para pelamar kerja waktu dulu. Saat ini, banyak yang memilih pekerjaan atau profesi yang lebih menarik, yakni di perusahaan swasta.

"Kini sektor publik (pemerintah) bersaing dengan sektor lain (perusahaan swasta) dalam mendapatkan SDM bertalenta untuk bersedia diajak bekerja sama mencapai tujuan dan target yang ditetapkan," ujar dia melansir laman Unair, Selasa (7/6/2022).

Menurut Jusuf, pemerintah harus memiliki strategi yang tepat untuk mendapatkan SDM terbaik dan bertalenta.

Tujuannya tentu, mendukung pelayanan publik yang baik serta sebagai core business sektor publik.

Prof. Jusuf mengatakan, saat ini hampir semua employers atau pemberi kerja telah mendesain sistem manajemen dan pengembangan SDM lebih efektif.

Seperti, membangun budaya dan kepemimpinan yang kondusif dan suportif, mengubah wajah workplace sesuai kadar era digitalisasi menggunakan teknologi yang canggih, serta sistem kerja lebih lentur alias fleksibel.

Selain itu, banyak employers juga memberikan skema kebijakan organisasi yang lebih atraktif.

Misalnya, paket gaji dan remunerasi yang adil dan menggiurkan, serta jenis pekerjaan yang lebih menantang.

Baca juga: KIP Kuliah Jalur Mandiri Dibuka, Ini Cara Daftar hingga Cakupannya

Hal tersebut bertujuan menarik perhatian tenaga kerja yang potensial agar bersedia diajak bekerja sama sekadar menjadi staf atau duduk dalam posisi level manajemen.

"Jika birokrasi pemerintah sebagai workplace tak bertransformasi, maka jangan harap generasi milenial dan generasi Z yang dominan dalam labour market memiliki preferensi yang kuat untuk bergabung atau bekerja di sektor publik. Mereka cenderung memilih tempat kerja yang sesuai dengan karakter generasi jaman now," tutur Dosen Departemen Administrasi Publik itu.

Perlunya respons pemerintah dengan cepat terkait mundurnya CPNS dan PPPK

Prof. Jusuf menekankan, pemerintah harus merespons fenomena ini dengan bijaksana, merenung, dan menyadari bahwa zaman telah berubah.

Karakter generasi milenial atau jaman now tidak lagi sama seperti zaman dulu yaitu karakter generasi "kolonial".

Pemerintah harus mampu memetik hikmah dengan adanya peristiwa undur diri CPNS dan PPPK yang terjadi.

Terkait kemungkinan ke depan apakah CPNS atau PPPK akan tetap diminati oleh generasi muda atau justru sebaliknya, dia mengatakan, setiap kemungkinan ke depan akan selalu terbuka dan terjadi sesuai dengan perkembangan yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Baca juga: Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Pakar UGM Beri Pesan Ini

"Karena itu, pemerintah harus adaptif terhadap setiap perubahan dan sigap menyusun kebijakan dan strategi yang paling tepat. Pemerintah harus agile, dinamis, serta responsif terhadap setiap kemungkinan perubahan itu," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com