Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Sambil Usaha, Intip Cara Memulai Bisnis dari Nol bagi Mahasiswa

Kompas.com - 30/05/2022, 17:27 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tak dapat dipungkiri, merintis usaha dari bawah sering kali tidak selalu berjalan mulus. Terkadang ada rasa kebingungan mengenai jenis usaha serta hal yang mesti dipersiapkan sebelum memulai usaha.

Agar mahasiswa lebih siap berwirausaha, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (BEM FKH) Universitas Airlangga (Unair) menggelar webinar bertajuk Veterina Business 101: Making a Successful Business Plan, beberapa waktu lalu.

Alumnus kedokteran hewan Unair, Aditya Tata Yuga membahas mengenai persiapan sebelum berwirausaha. ia menjelaskan beberapa model framework yang umumnya digunakan sebagai langkah awal memulai dunia wirausaha.

Baca juga: 11 Ide Bisnis untuk Mahasiswa, Tambah Uang Saku hingga Pengalaman

Tata mengawali kegiatan dengan memperkenalkan mahasiswa tentang bisnis model canvas. Menurutnya, sebelum memulai usaha, seorang pengusaha harus memahami segala hal jenis usahanya, mempertimbangkan serta menganalisis SWOT yang sudah ada di dalam framework business model canvas.

Secara umum, terang dia, business model canvas dibagi menjadi empat bagian secara terpisah, yakni infrastruktur, pelayanan, pelanggan, dan finansial. Pada business model canvas terdapat sembilan kolom atau bagian yang masing-masing dapat diisi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Bagian bagian tersebut telah disesuaikan dengan bisnis yang akan dijalankan, termasuk analisis SWOT.

Tata membagi SWOT menjadi dua bagian, yakni bagian yang ada di dalam dan luar. Keduanya penting untuk dipahami dan diketahui. Hal ini penting dalam menganalisis bisnis yang akan dibuat, agar dapat berjalan dengan baik.

“SWOT gunanya untuk memahami kita ini siapa (secara internal, Red), yakni kekuatan dan kelemahan apa saja yang ada di dalam. Serta apa saja yang ada di luar kita. Itu menyangkut opportunity dan ancaman dalam memulai bisnis,” ujarnya seperti dilansir dari laman Unair.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Modal Usaha? Ini Syarat Dapat Dana hingga Rp 20 Juta

Selain membahas framework, Tata juga menyinggung pentingnya kemampuan marketing. Dokter Tata menuturkan bahwa kemampuan marketing penting untuk diketahui sebagai bekal. Saat masa pascakampus, dokter hewan akan menawarkan jasanya. Hal ini juga dapat dikatakan marketing.

“Memilih buka praktek dokter ataupun bekerja kantoran, nantinya kita akan sama-sama menawarkan jasa ataupun pengalaman-pengalaman yang pernah dilakukan. Maka, hal ini juga termasuk marketing. Kita menjual diri dalam artian positif, yakni menawarkan jasa-jasa atau track record sebelumnya. Pada akhirnya, HRD atau investor tertarik dengan proposal bisnis yang kita buat,” ucapnya.

Tata juga mengenalkan framework lain yang biasanya digunakan dalam pembuatan proposal bisnis. Misalnya saja 4Ps of Marketing, yakni bagaimana memberikan gambaran awal bisnis yang menyangkut empat hal.

Pertama, produk apa dan jenis apa yang akan dijadikan sebagai bisnis. Kedua, promosi dengan menentukan platform jenis-jenis pemasaran atau promosi bisnis yang akan dijalankan. Ketiga, price dengan menentukan jenis harga dari produk atau jasa yang akan diberikan kepada konsumen.

Keempat, place atau tempat bisnis, yakni menentukan di mana bisnis akan dijalankan, misalnya kantor atau tempat praktik, maupun menggunakan platform media online seperti website.

Baca juga: Cerita Lulusan SMK Buka Bisnis Kuliner Beromzet Rp 150 Juta Per Bulan

Tata juga memaparkan bahwa masih banyak lagi framework dan tools untuk memulai bisnis.

“Pastikan dulu jika tools yang digunakan tidak salah. Kita harus mengerti dengan baik agar investor dapat menerima proposal bisnis yang diajukan,” tambahnya.

Ia pun menyampaikan, saat pembuatan framework berjalan mulus, terkadang masih berbenturan dengan atasan yang kurang cocok dengan calon investor atau atasan.

Oleh karena itu, sebelum membuat framework, ia menyarankan mahasiswa untuk dapat memahami dan membuat proposal yang telah disesuaikan dengan keinginan atasan atau calon investor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com