Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Tokoh Nasional, Majalah Mata Air Berkomitmen Memperkuat Literasi Bangsa

Kompas.com - 24/05/2022, 14:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Majalah Mata Air mengadakan acara Halal Bihalal 1443H (19/5/2022) bertajuk “Sinergi Bersama bagi Literasi Bangsa” dengan mengundang para tokoh nasional yang merupakan dewan penasihat, penulis, dan relasi majalah.

Sebagai informasi, Mata Air merupakan majalah yang terbit tiga bulan satu kali dengan konten sains, budaya, dan spiritualitas.

Hadir dalam acara tersebut para dewan penasihat Mata Air, di antaranya;

  • Cak Nun (Budayawan),
  • Prof. Fasli Jalal (Rektor Universitas Yarsi)
  • Prof. Suharyadi (Rektor Universitas Dian Nusantara),
  • Prof. Ilza Mayuni (Guru Besar UNJ)
  • Buya Taufiq Ismail (Sastrawan) 
  • Lutfi Zuhdi (Warek UI)
  • Prof. Amany Lubis (Rektor UIN Jakarta).

Turut hadir beberapa beberapa penulis atau relasi Mata Air seperti Prof. Riri Fitri Sari (Guru Besar UI), Misyal Bahwal, Fitra, Arys Hilman, Muh. Iqbal Santosa, dan Syahruddin El-Fikri (Republika Penerbit).

"Adapun tujuan dari diadakannya acara ini adalah sebagai sarana silaturahim dan upaya Mata Air untuk bersinergi bersama para tokoh Indonesia dan penulis yang memiliki visi sama demi perbaikan literasi bangsa," jelas Astri Katrini Alafta, Pemimpin Redaksi Mata Air melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com (23/5/2022).

Astri berharap ke depan kegiatan membaca dan menulis dapat menjadi lebih lekat dalam kehidupan masyarakat, mengingat Indonesia menempati urutan ke-64 dari 70 negara dalam hal minat baca (PISA 2018).

Baca juga: Siswa Maluku Diberi Pelatihan Literasi Digital, agar Waspada Hoaks

 

PISA (Programme for International Student Assessment) adalah penilaian internasional tiga tahunan yang diselenggarakan oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development – OECD) untuk mengukur kemampuan anak-anak usia 15 tahun di bidang membaca, matematika dan sains.

Wadah dialog keilmuan

Pembacaan puisi dalam 3 bahasa yang dibawakan oleh Penyair Nasional Buya Taufiq Ismail dalam Bahasa Indonesia, Prof. Amany Lubis dalam Bahasa Arab serta Bapak Cumhur Cil dalam Bahasa Turki.DOK. MAJALAH MATA AIR Pembacaan puisi dalam 3 bahasa yang dibawakan oleh Penyair Nasional Buya Taufiq Ismail dalam Bahasa Indonesia, Prof. Amany Lubis dalam Bahasa Arab serta Bapak Cumhur Cil dalam Bahasa Turki.

Prof. Fasli Jalal, salah satu penasihat majalah Mata Air menyebutkan, sesuai dengan namanya Mata Air harus memikirkan bagaimana caranya agar dapat selalu menjadi sumber yang menyegarkan bagi bangsa Indonesia.

"Bisa menjadi bacaan dan karya di sekolah-sekolah, perpustakaan-perpustakaan universitas, dan ruang publik lainnya demi menghadirkan bacaan bermutu bagi masyarakat," harap Prof. Fasli Jalal.

Prof. Fasli juga menegaskan penting ada sebuah platform antar ilmuwan yang bisa dijembatani Mata Air, sebagai wadah bagi dialog dan pembahasan masalah-masalah keilmuan, yang dapat menginspirasi para pelajar.

Budayawan Emha Ainun Najib yang lebih dikenal sebagai Cak Nun turut hadir memberikan pandangan terhadap perkembangan Majalah Mata Air.

Cak Nun menilai Mata Air adalah Majalah yang sangat langka di tengah arus informasi yang melimpah di dunia maya. Ia berharap, Mata Air harus konsisten untuk menerbitkan artikel-artikel yang mampu menginspirasi pembaca dan menelusuri ayat-ayat semesta.

“Saya pikir Majalah Mata Air mesti menerbitkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan Ekosofi, sebuah pendekatan yang memandang semua entitas yang ada di semesta sebagai ciptaan Sang Maha Kuasa sehingga cara pandang seperti ini dapat menumbuhkan keimanan para pembaca ketika mempelajari ilmu pengetahuan,” jelas Cak Nun.

Prof. Amany Lubis, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berharap Majalah Mata Air menjadi wadah menerbitkan tulisan-tulisan tentang hak-hak perempuan, di mana saat ini marak sekali kasus yang berhubungan dengan tindak diskriminatif terhadap kaum perempuan di Indonesia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Fokus pada Keterampilan Literasi Digital

 

"Selain itu Majalah Mata Air harus tetap mempertahankan edisi cetak sembari terus mengembangkan diri dalam proses digitalisasi majalah," pesan Prof. Amany Lubis.

Acara halalbihalal dimeriahkan juga dengan pembacaan puisi dalam 3 bahasa yang dibawakan oleh Penyair Nasional Buya Taufiq Ismail dalam Bahasa Indonesia, Prof. Amany Lubis dalam Bahasa Arab serta Bapak Cumhur Cil dalam Bahasa Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com