Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 11:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menjadi peringkat pertama di antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.

Yakni berdasarkan surat edaran tentang Pengumuman Penerima Pendanaan Penelitian Program Kompetitif Nasional dan Desentralisasi di Perguruan Tinggi 2022, UAD jadi yang terbanyak.

UAD berhasil memperoleh jumlah pendanaan terbanyak dengan total 25 penelitian untuk Program Kompetitif Nasional dan 4 penelitian untuk Program Desentralisasi.

Baca juga: Mahasiswa UAD Bagikan Tips Melawan Stres Berat di Semester Akhir

Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., selaku Kepala Bidang Riset dan Inovasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD menjelaskan, dari total 29 proposal penelitian yang berhasil didanai, tahun ini UAD mengajukan sebanyak 218 usulan penelitian.

Sehingga peluang untuk lolos pendanaan juga tinggi. "Alhamdulillah animo dari para dosen untuk mengusulkan proposal baru sangat tinggi, hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat," ujarnya dikutip dari laman UAD, Jumat (20/5/2022).

Meski demikian, tetap menjadi pekerjaan rumah untuk terus meningkatkan kualitas penelitian mengingat ketatnya proses seleksi yang dilakukan.

Sama-sama diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengembangan Masyarakat (DRTPM), Penelitian Program Kompetitif Nasional dan Program Desentralisasi memiliki kriteria penilaian yang hampir sama dengan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), yaitu:

1. eligibilitas

2. seleksi administratif

Baca juga: Webinar UAD Beberkan Cara Bangun Bisnis di Era Digital

3. seleksi substansi

Pengusulan proposal dilakukan melalui Simlitabmas untuk kemudian masuk ke penilaian administrasi apakah sudah masuk kelayakan dan dilanjutkan dengan seleksi substansi.

Bagi penelitian yang berhasil lolos pendanaan, selanjutnya kontrak pendanaan akan dilakukan oleh pihak universitas terkait dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V untuk UAD pada khususnya.

Maka, sebagai upaya untuk mempersiapkan program ini sebaik mungkin, Bidang Riset dan Inovasi LPPM UAD melakukan berbagai usaha seperti:

1. sosialisasi kepada para dosen

2. mengadakan klinik proposal dengan mengundang reviewer nasional sesuai dengan bidang keilmuannya

Selain itu, LPPM juga melakukan pendampingan dari awal penyusunan sampai selesai dan membuka konsultasi bagi para dosen yang ingin berdiskusi.

Baca juga: Kuliah Umum UAD: Ini Strategi Jitu Bisnis Pasar Global lewat Medsos

Usai berhasil menerima pendanaan, para dosen harus segera melaksanakan penelitian dan pencairan dana dengan tepat waktu agar penelitian berjalan dengan lancar.

Adapun luaran penelitian juga diharapkan LPPM bisa dicapai sesuai target yang telah ditetapkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com