Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 12:21 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2022 memiliki kesan dan pengalaman tersendiri bagi peserta atau calon mahasiswa.

Beragam persiapan dilakukan peserta agar berhasil lulus dan diterima ke perguruan tinggi tujuan. Acapkali persiapan tersebut melahirkan stres.

Baca juga: Kisah Zahra, Mahasiswa ITB Peraih IP 3,81 dengan Segudang Kesibukan

Menurut Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Unpad Karolina L. Dalimunthe, acapkali ketika menghadapi ujian, pelajar menjadi lebih siaga dan tergugah untuk bisa melalui dan menyelesaikannya dengan baik.

Kondisi kesiagaan ini, kata dia, bisa menciptakan stres yang positif maupun negatif. Stres yang berpengaruh positif kerap disebut sebagai eustress, atau kondisi stres yang mampu memberi energi dan motivasi saat menghadapi suatu tantangan tertentu.

Sementara stres negatif kerap disebut sebagai distress, atau kondisi stres yang lebih banyak memberikan efek buruk/negatif pada seseorang.

"Sebagian besar pelajar tentunya merasakan stres ini. Namun, tidak semua pelajar akan jatuh pada distress karena mereka dapat memakai stres ini untuk memotivasi dalam menyiapkan diri menghadapi ujian," kata dia melansir laman Unpad, Sabtu (21/5/2022) tutur Karolina.

Karena itu, selain persiapan belajar terkait materi yang akan diujikan di UTBK-SBMPTN 2022, peserta juga perlu mempersiapkan hal di luar materi ujian, baik fisik maupun mental.

Persiapan fisik di antaranya tidur yang cukup serta memastikan untk sarapan atau makan siang sebelum ujian.

Sementara persiapan mental adalah memanfaatkan dan mengarahkan energi/motivasi pelajar untuk bisa menyiapkan segalanya dengan baik.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Jatim Versi Nilai UTBK 2021, Acuan PPDB 2022

Mulai dari mengingatkan diri untuk mematuhi peraturan ujian yang ditetapkan, membawa persyaratan ujian, serta menyiapkan diri untuk fokus menghadapi ujian.

Jika pun ada kekhawatiran terkait kemampuan untuk menjawab soal dengan benar atau ketakutan tertentu terkait dengan materi dan pelaksanaan ujian, peserta dapat mencoba memitigasi hal tersebut sambil mengembangkan cara untuk menenangkan diri dan tetap fokus pada ujian yang akan dan sedang dihadapi.

Mitigasi yang dilakukan, sebut dia, bisa berupa latihan pernapasan, olah badan, hingga beragam cara mandiri yang bisa dilakukan untuk membuat badan tetap rileks tanpa terlalu dibebani kekhawatiran dan ketakukan pada hal buruk.

Karolina menjelaskan, latihan relaksasi ini juga dapat dipakai saat ujian UTBK-SBMPTN berlangsung, terutama ketika peserta panik menghadapi soal-soal sulit di luar dugaan atau kelelahan saat menghadapi soal yang terlalu banyak dan menguras energinya.

Yang perlu dihindari, lanjut Karolina, adalah menghadapi ujian tanpa persiapan sama sekali.

Dia menegaskan, kurangnya persiapan akan menjadikan keyakinan pelajar untuk dapat melalui ujian menjadi kurang.

Selain itu, hindari memikirkan sesuatu yang sebenarnya belum terjadi. Hal ini akan memicu kekhawatiran dan ketakutan peserta akan kemampuannya dalam menyelesaikan ujian dengan baik.

Beragam komentar yang dapat meresahkan perasaan juga sebaiknya dihindari, karena hanya akan menambah daftar kekhawatiran peserta terhadap tes UTBK-SBMPTN 2022.

Baca juga: Pengamat UGM Komentari Penyesuaian Tarif Listrik Progresif

"Menjaga pemikiran dan perasaan tetap positif diharapkan akan membuat pelajar tetap tenang dan fokus dalam menghadapi dan menjalani ujian," tukas Karolina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com