Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di EdWG G20, Nadiem Paparkan Upaya Kemendikbud Pulihkan Pendidikan

Kompas.com - 20/05/2022, 15:13 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah terobosan hingga transformasi pembiayaan pendidikan dipaparkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam pertemuan kedua Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau G20 Education Working Group (EdWG) yang diselenggarakan secara hibrida di Bandung.

Pada presidensi Indonesia di forum G20, terdapat empat agenda prioritas pendidikan, yakni Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, dan Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.

Terkait agenda prioritas pertama, yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Nadiem mengambil contoh transformasi pembiayaan pendidikan yang kini lebih berkeadilan sosial seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan perluasan cakupan berbagai jenis beasiswa.

Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Beasiswa Indonesia Maju, Kuliah Gratis S1-S2

Ia meyakini bahwa gotong-royong dapat menginspirasi dan menjadi kunci bagi para delegasi untuk berkolaborasi menuju masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan dengan adanya pendidikan berkualitas untuk semua.

Pada pembahasan agenda prioritas Teknologi Digital dalam Pendidikan, Nadiem menjelaskan terkait terobosan Merdeka Belajar.

"Kemendikbud Ristek melakukan banyak terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti platform Merdeka Mengajar. Tidak seperti pandangan umum yang fokus pada aplikasi belajar daring, platform yang dirancang Kemendikbud Ristek berfokus untuk memberdayakan dan mendukung kepala sekolah serta guru untuk mengoptimalkan potensi mereka,” ujar Nadiem, Rabu (18/52/2022), seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Ia juga menjelaskan platform SIPLah sebagai lokapasar yang membantu sekolah mendapatkan kebutuhannya secara efisien dan platform Kedaireka yang menghubungkan dunia usaha dan dunia industri, serta berbagai organisasi dengan perguruan tinggi untuk berkolaborasi menghadirkan pendidikan yang lebih relevan.

Baca juga: Dapat Biaya Hidup-Akomodasi, Segera Daftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Lalu terkait agenda prioritas ketiga, yakni Solidaritas dan Kemitraan, Nadiem menjelaskan tentang Program Organisasi Penggerak dan Dana Padanan (matching fund) sebagai transformasi pendanaan pendidikan tinggi yang mengedepankan kerja sama lintas sektor dalam peningkatan mutu pendidikan.

Ia juga menjelaskan berbagai terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi basis agenda prioritas keempat, yaitu Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.

Melalui MBKM, lanjut dia, mahasiswa didorong untuk belajar di luar kelas dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.

“Indonesia melihat ke masa depan, kita melompat ke arah masa depan, dan kita tidak ingin hanya mengejar ketertinggalan,” tegasnya.

Gotong-royong adalah kunci

Nadiem menuturkan, ekosistem pendidikan Indonesia secara bergotong-royong telah melakukan akselerasi transformasi sebagai solusi krisis pembelajaran yang sudah menahun dan diperparah oleh pandemi.

Baca juga: Program IISMA Wujudkan Mimpi Mahasiswa Kuliah di Luar Negeri Gratis

Melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar, pemulihan pembelajaran dilakukan antara lain dengan menghadirkan Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, dan Program Guru Penggerak.

“Saya sangat percaya bahwa gotong -royong adalah kunci transformasi guna menciptakan pendidikan berkualitas untuk semua dan transformasi menuju masa depan yang lebih baik, lebih berkelanjutan,” katanya.

Pada pertemuan kedua EdWG ini, Kemendikbud Ristek juga akan memimpin penyusunan laporan G20 EdWG dan draf deklarasi tingkat menteri pendidikan.

“Saya sangat percaya bahwa konsensus dalam pertemuan EdWG G20 yang tertuang Laporan EdWG G20 dan Deklarasi Menteri Pendidikan, akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kita bersama untuk memulihkan pendidikan sebagai dasar untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan,” ujar Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com