Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2022, 09:47 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat para siswa SMP Negeri 5 Jakarta sedang menikmati pembelajaran tatap muka (PTM), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim justru memberi kejutan.

Ia tiba-tiba masuk kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta, bersama Desta yang sudah masuk terlebih dahulu.

Kehadiran Menteri Nadiem ini, sebagai guru tamu yang menemani Ladi Diana Tarigan dalam segmen #masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022 yang ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana.TV, pada Jumat (13/5/2022).

“Apa kabar adik-adik? Waduh cerah sekali ini muka-mukanya. Senang banget ya bisa kembali ke sekolah. Saya ingin tahu nih dari adik-adik pengalaman tatap mukanya?,” sapa Nadiem, dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan IQ, Cek Daftarnya

Salah satu siswa dengan semangat merespon pertanyaan Nadiem. Ia menceritakan pengalaman PTM-nya.

“Pengalaman PTM saya, menurut saya itu sangat menyenangkan. Karena waktu saya lulus SD saya belum pernah ketemu teman-teman saya sama sekali di SMP, jadi waktu kelas 7 sangat sedih tidak bisa ketemu teman-teman baru. Tapi sekarang sudah senang,” urai Diandra, salah satu murid.

Selama di kelas, Menteri Nadiem mengutarakan semangat gotong royong dan kemampuan berkolaborasi dari semua pemangku kepentingan pendidikan menjadi prinsip utama dalam melaksanakan PTM hingga 100 persen.

Kepada Desta dan para siswa, Menteri Nadiem menuturkan semangat gotong royong ini adalah salah satu nilai terpenting dalam dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

“Profil Pelajar Pancasila itu adalah tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, muaranya adalah menciptakan profil Pelajar Pancasila,” kata Mas Menteri.

Enam profil Pelajar Pancasila ini adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.

“Ini adalah enam profil Pelajar Pancasila yang nanti adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi wirausaha, atau jadi apa pun, ini akan menjadi skill-skill, kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting,” ucap Menteri Nadiem.

Baca juga: Anak Tak Ikut PTM 100 Persen? Orangtua Wajib Lampirkan Surat Ini

Menteri Nadiem juga menceritakan upayanya dalam menciptakan profil Pelajar Pancasila dengan mengikuti teater sebagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) saat sekolah. Dengan mengikuti teater, ia belajar kepemimpinan, belajar berani berbicara di depan orang lain, dan juga gotong royong.

“Mas Desta juga tahu, kalau di dalam dunia pertunjukan itu, jika salah satu pihak tidak sesuai maka semuanya akan kacau. Di sinilah perlunya gotong royong,” tuturnya.

Untuk itu, Desta bertanya kepada Mas Menteri terkait manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

“Luar biasa manfaatnya. Kegiatan ekskul itu bukan cuma aktivitas bersenang-senang. Ekskul itu melatih jiwa kepemimpinan kita, keberanian kita, kemampuan gotong royong, belajar teamwork. Itu namanya pembelajar sepanjang hayat,” jawab Mas Menteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com