Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2022, 16:44 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.

Dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan Rabu (11/5/2022), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengajak mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dan berkontribusi pada PMM 2.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: PTM Terus Jalan di Tengah Ada Kasus Hepatitis Akut

"Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya yang sekarang duduk di semester 3, 5, dan 7 untuk mendaftar Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 2," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (11/5/2022).

PMM merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal.

Mahasiswa PMM 2 akan melaksanakan proses pembelajaran dalam kebinekaan untuk semester 3, 5, atau 7 di perguruan tinggi yang berada di klaster pulau berbeda dari perguruan tinggi pengirim dan domisili asalnya.

Melalui pembelajaran ini, sebut Menteri Nadiem, akan tercipta ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan nonakademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat.

"Ruang jumpa ini merupakan salah satu ciri khas PMM 2. Saya yakin adik-adik mahasiswa yang ikut program adalah para pelajar Pancasila, para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan dari pandemi lalu membawa Indonesia melompat ke masa depan," jelas dia.

Pentingnya belajar di luar kampus ditekankan oleh Mendikbud Ristek sebagai suatu hak bagi mahasiswa.

Oleh karena itu, dia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswanya mengikuti program-program MBKM termasuk PMM 2, agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengetahuan yang relevan yang akan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan.

Baca juga: Tahun Ajaran 2022/2023, Unpad Gelar 40 Persen Perkuliahan di Kampus

Menteri Nadiem meyakini, peluang tersebut dapat melatih keterampilan (skills) kepemimpinan karena di lokasi penempatan, mahasiswa akan bertemu dengan lingkungan dan budaya baru, berkenalan dengan teman-teman baru, serta berhadapan dengan tantangan-tantangan baru.

Di sinilah, kata dia, ketangguhan para mahasiswa akan diuji.

"Kalian ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang mampu mengambil keputusan yang tepat dan bijak di tengah kondisi yang berbeda," ucap dia.

Selain itu, seorang pemimpin juga harus bisa berkolaborasi dan bergotong royong, menghargai perbedaan, dan mencintai keragaman yang ada di masyarakat.

Hal-hal ini akan dihadapi oleh para peserta ketika menjalani kuliah di luar daerah asal, dan para mahasiswa akan menjadi penebar nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang menguatkan semangat kebinekaan global.

Di samping ruang jumpa yang dinamis, ciri khas PMM 2 lainnya adalah kegiatan Modul Nusantara yang memiliki nilai bobot 4 sistem kredit semester (SKS).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com