Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menentukan Jumlah Uang Jajan Anak SD-SMA Menurut Ahli

Kompas.com - 25/04/2022, 09:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Meski terlihat sederhana, namun pemberian uang jajan untuk anak usia sekolah nyatanya bisa menjadi sarana belajar bagi anak, mulai dari berhitung, melatih pengendalian diri, hingga belajar membuat skala prioritas.

Itulah mengapa, pemberian uang jajan untuk anak sekolah perlu diperhatikan mengingat hal ini dapat mempengaruhi perkembangannya.

Jadi, bagaimana cara menentukan jumlah uang jajan yang ideal untuk anak SD, SMP, dan SMA?

Melansir laman resmi Sekolah BPK Penabur, pakar financial planner, Nadia Harsya memberikan beberapa cara dalam menentukan uang jajan anak yang tepat dan produktif.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

1.Ajarkan anak memahami konsep uang

Hal pertama yang paling fundamental adalah mengajarkan anak tentang konsep uang. Setidaknya ada empat poin penting yang harus dipahami anak, tentunya sesuai tahapan usianya.

Empat konsep dasar uang tersebut adalah menghasilkan, belanja, berbagi, dan menabung.

Dalam konsep menghasilkan uang, orangtua perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa orang secara umum harus bekerja untuk mendapatkan uang. Bentuknya bisa dari gaji, hasil berdagang, atau yang lainnya.

Anak-anak setidaknya harus paham dari mana uang berasal. Jika anak berpikir bahwa uang bisa keluar begitu saja dari mesin ATM misalnya, itu artinya pemahaman mereka tentang uang masih belum benar.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

2. Beri uang jajan sesuai usia anak

Apakah orangtua masih bingung menentukan uang jajan anak sekolah? Jika ya, simak baik-baik poin berikut ini.

Faktor usia harus dipertimbangkan dalam pemberian uang jajan. Faktanya, tidak semua anak siap diberi tanggung jawab mengelola uang.

Idealnya, anak bisa diberi uang jajan saat mereka berusia sekitar 8-9 tahun. Pasalnya, di usia ini anak sudah lebih matang dalam kemampuan berhitung serta sudah bisa menentukan apa yang ia mau.

Sedangkan untuk anak di bawah usia 8 tahun, mereka bisa dibiasakan membawa bekal dari rumah.

3. Sesuaikan dengan kebutuhan anak

Tak ada aturan baku terkait besaran uang jajan anak, karena masing-masing mereka memiliki kebutuhan yang berbeda.

Tentunya, orangtua perlu mengetahui secara rinci apa saja kebutuhan anak dan memperhitungkannya dengan bijak. Mulai dari kebutuhan jajan di kantin hingga uang transportasi jika ada.

Kebutuhan uang jajan untuk anak SD, SMP, dan SMA tentu akan berbeda. Untuk jenjang yang sama pun bahkan bisa berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain, itu mengapa orangtua perlu survei terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar SD-SMA 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com