Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Luka yang Salah Rentan Sulit Sembuh, Ini Kata Guru Besar Unpad

Kompas.com - 03/04/2022, 14:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, luka pada tubuh tidak bisa sembarangan dalam menanganinya. Jika salah, justru menyebabkan luka rentan terinfeksi dan menjadi sukar sembuh.

Tetapi jika perawatannya benar akan mengawali proses penyembuhan luka menjadi optimal. Hal itu diungkapkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Yoyos Dias Ismiarto, dr., Sp.OT(K), M.Kes., CCD,.

Menurutnya, perawatan luka yang kompleks memerlukan penanganan menyeluruh dan efektif secara multimodal, yaitu dengan debridema, pemberian antibiotik sesuai kultur bakteri, serta penanganan penyakit penyertanya.

Baca juga: Guru Besar Unpad: Bahan Ini Bisa Jadi Material Anoda Baterai Litium

"Setelah dilakukan preparasi dengan baik, penutupan luka dapat dilakukan," ujar Prof. Yoyos dikutip dari laman Unpad saat membacakan orasi ilmiah pada upacara pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi, Kamis (31/3/2022).

Dengan pendekatan multimodal

Dijelaskan, jika luka terbuka terinfeksi akan sulit untuk diatasi meskipun telah dilakukan debridema dan pemberian antibiotik sistemik.

Hal ini berkaitan dengan luasnya kerusakan jaringan dan adanya resistensi kuman terhadap antibiotik yang diberikan.

Untuk itu, penanganan luka diperlukan pendekatan secara multimodal, sehingga didapatkan proses penyembuhan luka lebih cepat.

Tak hanya tindakan debridema dan pemberian antibiotik, penyalutan (dressing) luka menggunakan perban bertujuan melindungi luka dari trauma dan infeksi, serta mampu menyembuhkan luka lebih cepat 50 persen karena proses ini mampu menjaga luka tetap lembab.

"Suasana lembab membuat suasana yang optimal untuk akselerasi penyembuhan dan memacu pertumbuhan jaringan," jelasnya.

Maka dari itu, kontrol bakteri perlu dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya peningkatan koloni bakteri.

Baca juga: Penelitian Mahasiswa S3 UGM: Sirih Merah Percepat Penyembuhan Luka

Sedang peningkatan koloni bakteri dapat meningkatkan jumlah cairan luka di infeksi sehingga mengganggu proses penyembuhan.

Sedangkan bagi luka yang terinfeksi secara resisten, Prof. Yoyos menyarankan untuk menggunakan stimulasi listrik dengan Low Intensity Direct Current (LIDC).

Serta pemberian antiseptik topikal untuk mengatasi organisme yang mengontaminasi dan menginfeksi luka, sehingga proses penyembuhan luka akan menjadi lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com