Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Buka Pertukaran Mahasiswa 2022, Ini Manfaat yang Didapat

Kompas.com - 25/03/2022, 11:52 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi memastikan akan melanjutkan penyelenggaraan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di 2022 (PMM 2). Mahasiswa bisa mendaftarkan diri di program ini mulai April 2022.

Pada PMM Angkatan 1 tahun 2021 sebanyak 11.000 mahasiswa dari 251 perguruan tinggi se-Indonesia telah terfasilitasi.

PMM 2 yang merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek akan digelar semester ganjil nanti sehingga mahasiswa dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan Perguruan Tinggi asal.

Dirjen Diktiristek, Nizam mengajak mahasiswa untuk ikut serta dalam PPM 2. Nizam menyebut, selain pertukaran mahasiswa dari satu pulau ke pulau lainnya, program ini juga mengeksplorasi keragaman Indonesia melalui Modul Nusantara.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Biaya Kuliah dan Hidup? Daftar Beasiswa Pertamina 2022

“Elemen kunci yang dibawa dalam penyelenggaraan PMM 2, selain pertukaran mahasiswa dari satu pulau ke pulau lainnya. Program ini juga mengeksplorasi keragaman Indonesia melalui Modul Nusantara,” ujar Nizam dari laman Dikti Kemendikbud.

Manfaat bagi mahasiswa

Manfaat yang diterima oleh mahasiswa Peserta PMM 2 antara lain:

1. Mendapat pengalaman baru terkait nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa.

2. Mendapat kesempatan untuk merefleksikan nilai kebangsaan dan kebinekaan yang dialaminya menjadi bagian dari sudut pandang dalam memahami kondisi riil yang ditemuinya sehari-hari;

3. Mendapat kesempatan mengambil pilihan mata kuliah di luar program studinya.

Baca juga: Kuliah Gratis Lulusan SMA-SMK, Daftar Politeknik Kementerian Pertanian

4. Memperluas, memperdalam, dan/atau memperkaya pengetahuan akademiknya.

5. Bantuan berbagai pembiayaan, seperti:

  • Biaya potongan UKT mahasiswa yang diberikan langsung ke PT Pengirim (at cost).
  • Biaya transportasi berupa tiket pesawat keberangkatan dan kepulangan mahasiswa (at cost).
  • Dana kedatangan dan kepulangan untuk mahasiswa (lump sum).
  • Biaya Rapid Antigen Covid-19 keberangkatan dan kepulangan mahasiswa, sesuai dengan peraturan perjalanan yang berlaku (at cost).
  • Biaya hidup dan akomodasi selama kegiatan efektif dalam satu semester.
  • Bagi penerima beasiswa Kemendikbudristek (Bidikmisi/KIP-K, Afirmasi, Beasiswa Unggulan) akan dilakukan penyesuaian nilai bantuan.
  • Biaya asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan) selama kegiatan efektif satu semester.

Program PMM 2 juga diharapkan mampu memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyegarkan dan menguatkan sudut pandang mereka agar lebih menghormati dan merayakan keberagaman Indonesia sebagai salah satu keunggulan pemersatu bangsa dan negara.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang akademiknya.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

PMM 2 juga memiliki ciri khas baru dalam menciptakan ruang jumpa yang dinamis antara mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi melalui kegiatan akademik dan non-akademik tentang keberagaman budaya wilayah setempat.

Bahkan, PMM 2 akan memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah di perguruan tinggi yang berbeda lokasi, di luar tempat tinggalnya dan domisili kampus asalnya.

Melalui PMM 2, perguruan tinggi juga akan mendapat dukungan dalam mencapai Indikator Kinerja Utama dan memperoleh bantuan biaya pengelolaan PMM 2.

Sedangkan dosen pembimbing modul nusantara, akan menerima sertifikat penghargaan serta insentif dalam mengembangkan Modul Nusantara. Dosen pengampu mata kuliah akan mendapat kesempatan untuk mendiseminasikan kompetensi keilmuannya di tingkat nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com