Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNJ Gandeng Kerajaan Arab Saudi untuk Pengembangan Sarana Prasarana Kampus

Kompas.com - 15/03/2022, 17:19 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terkait The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2).

UNJ sendiri menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang mendapatkan pinjaman (loan) dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD). Pinjaman SFD ini merupakan bagian pengembangan kualitas melalui penyediaan sarana dan prasarana.

Ja’far Amiruddin, Project Manager SFD UNJ melalui rilis resmi (14/3/2022) menyampaikan, The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) ini terdiri dari dua komponen.

Pertama, Hard Component yang dibiayai dari loan SFD meliputi:

  • Pembangunan Gedung (Civil Works), berupa pembangunan 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter;
  • Furniture and Fixture untuk 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter.

Lalu Kedua, Soft Component yang dibiayai dari Government of Indonesia (GOI) meliputi:

  • ICT-Based Curriculum Development;
  • Faculty/Staff Training, seperti pemberian beasiswa S3 untuk dosen UNJ di dalam dan luar negeri, dan training and professional certification untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan.

Total loan SFD untuk civil works termasuk furniture dan fixture sebesar USD 32.663.579 dan dari Government of Indonesia (GOI) sebesar USD 5.104.00

Rektor UNJ yang juga menjadi Project Director SFD UNJ, Prof. Komarudin mengungkapkan, pembangunan gedung (civil works) yang dilakukan berprinsip pada konsep bangunan ramah lingkungan, terintegrasi serta mewujudkan smart building.

Lingkungan perkotaan menjadi salah satu pertimbangan untuk menerapkan filosofi urban kampus dalam pembangunan Gedung di UNJ.

Baca juga: Bangun Pendidikan Berkualitas, Tanoto Foundation dan Pemkab Tebo Lanjutkan Kerja Sama

Dalam kesempatan sama, Rektor UNJ menjelaskan, keunggulan pembangunan gedung (civil works) di UNJ, antara lain menjadi pemerintah yang pertama menerapkan implementasi BIM (Building Information Modelling) sampai dengan 7D.

Selain itu, tambah Prof. Komarudin, gedung UNJ juga menerapkan green building dengan standar GBCI (Green Building Council Indonesia), menjadi bangunan hemat energi, dan mendukung energi baru terbarukan dengan energi surya pada roof top.

Ia juga menyampaikan, gedung UNJ juga menerapkan sistim informasi terintegrasi melalui control room di Data Center UNJ, power house dan ground water tank, serta koneksi antarbangunan yang didukung dengan jembatan penghubung.

"(Gedung UNJ) ramah difable dan lansekap yang mendukung aktivitas sehat (olah raga), ujar Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin berharap melalui The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) yang didanai dari pinjaman (loan) SFD ini, UNJ yang berstatus akreditasi Unggul dapat semakin meningkat kualitas dan prestasinya.

"Sehingga tercapainya visi dan misi UNJ untuk menuju universitas bereputasi di kawasan Asia," tutup Prof. Komarudin.

Sementara itu Sultan Abdulrahman Al-Marshad, CEO SFD dalam sambutannya mengatakan pihaknya senang dapat berkolaborasi bersama UNJ, dan berharap perbaikan kualitas pendidikan akan dapat berdampak positif pada peningkatan aspek ekonomi maupun sosial.

"Terima kasih atas sambutan yang hangat dari UNJ, semoga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di UNJ dapat berkontribusi dalam peningkatan aspek ekonomi dan sosial di Indonesia nantinya," ucap Sultan Abdulrahman Al-Marshad.

Suharti, Sekjen Mendikbud Ristek yang turut hadir secara daring dan memberikan sambutan mengucapkan terima kasih kepada SFD atas bantuan yang diberikan kepada UNJ.

"Semoga pembangunan di UNJ dapat meningkatkan kualitas dan prestasi UNJ kedepannya," harap Suharti.

Baca juga: Tak Ingin Jadi Menara Gading, Pascasarjana UNJ Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Wakatobi

Turut hadir dalam kesempatan ini Mohammad Abdullah Al-Rashed (Head of East and South Asia Department), Faisal Suliman Alkhashiban (Head of Protocol), Nawaf Saad Alojrush (Head of Media Relations), dan Nawwaf Altamimi (Project Specialist, East and South Asia Department) dan juga Wakil Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia Yahya Hassan al-Qahtani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com