Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2022, 21:15 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan terhadap kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Hal ini disampaikan pada acara Dies Natalies ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Kemendikbud Ristek Dorong Kembali PTM Terbatas di Sekolah

"Saya sangat setuju dengan yang sering disampaikan Mendikbud Ristek yaitu Kampus Merdeka, karena mahasiswa bisa belajar dari mana saja dan kapan saja, dan kampus tetap mengarahkan," ujar dia melansir laman Kemendikbud Ristek.

Presiden menegaskan, perubahan zaman yang semakin cepat harus diimbangi dengan program pendidikan yang cepat berubah dan riset yang sesuai tantangan zaman.
Dalam mengantisipasi perubahan dunia yang tidak dapat diprediksi, SDM Indonesia harus cepat beradaptasi dan menangkap peluang.

"Program Kampus Merdeka dengan dana padanan (matching fund) akan mendukung perubahan cepat dalam dunia pendidikan. Saya senang sekarang mahasiswa bisa belajar di industri selama satu semester, artinya industri telah menjadi bagian dari universitas," kata dia.

Dana padanan atau matching fund adalah dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam upaya penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguruan tinggi dengan industri.

Dana padanan ini menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara kedua belah pihak melalui platform Kedaireka.

Dukungan matching fund diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek yaitu:

1. Lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak.

Baca juga: Gaduh Dosen SBM ITB dan Rektor, Kampus Angkat Suara

2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.

3. Dosen berkegiatan di luar kampus.

4. Praktisi mengajar di dalam kampus.

5. Hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional.

6. Program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia.

7. Kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com