Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mengembangkan Minat dan Bakat Anak dengan Tepat

Kompas.com - 11/03/2022, 13:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Penting bagi manusia untuk peduli dengan minat dan bakat yang dimiliki. Mereka memiliki andil besar dalam menentukan ketertarikan dan kemampuan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menyadari minat dan bakat sejak kecil agar berguna di masa depan.

Melansir Kompas.com, Vera Itabiliana, Psikolog Anak dan Keluarga,dalam Konferensi Pers Biskuat Academy 2020 yang diadakan secara virtual mengatakan bahwa orangtua harus bersikap terbuka dan tidak terburu-buru memutuskan bakat anak.

"Orangtua harus open minded. Saat mengamati anak ketika menyukai sesuatu, jangan kita terburu-buru memutuskan anak harus mengembangkan hal tersebut. Karena anak sedang dalam masa eksplorasi dan mencoba segala hal," ujarnya.

Dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Kembangkan dengan Tepat Minat dan Bakat Anak” di Spotify, Pariman Siregar, Founder dan Konselor di Psikologi Menjawab, juga memberikan pendapatnya mengenai bagaimana menghindari anak dari ambisi orangtua.

Pariman mengatakan, “Bakat sendiri itu potensi bawaan yang kalau diasah itu akan menunjukkan bahwa seseorang itu lebih menonjol dari yang lain. Sedangkan minat sendiri itu preferensi atau kecenderungan yang lebih pada suka atau nggak suka.”

Ambisi orangtua pada anak

Dalam mengembangkan minat dan bakat anak, sebagai orangtua tidak boleh untuk memaksakan ambisi terhadap mereka. Saat ini, istilah hyper parenting sedang ramai diperbincangkan.

Hyper parenting mengacu pada pola asuh orangtua yang terus memaksa anaknya untuk belajar atau menguasai banyak hal tanpa adanya garis finish.

Orangtua dan ambisinya akan mengakibatkan sifat anak menjadi terlalu penurut dan kurang bisa mengembangkan potensinya sendiri. Banyaknya tugas dan aturan malah membuat pergerakan mereka terbatasi.

Hal ini berpotensi membuat anak tertekan, terbebani, hingga rentan depresi.

Sebagai orangtua, kita justru harus memfasilitasi minat dan bakat anak sejak dini. Sering kali, lonjakan minat anak yang berubah-ubah membuat kita bingung. Menurut Pariman, wajar jika anak memiliki kecenderungan untuk tertarik ke berbagai hal yang belum ia ketahui.

Hal tersebut juga merupakan potensi bagi anak karena memiliki rasa keingintahuan dan kreativitas yang besar. Ketika anak tertarik untuk mempelajari listrik, teruslah dukung mereka dengan memfasilitasi kebutuhannya.

Sebagai orangtua, perlu untuk mendorong anak dalam mengeksplor banyak hal. Ini dapat dilihat pada saat anak berada di taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.

Pada masa remaja nanti, mereka sudah mengetahui tujuan hidup dan terus memaksimalkannya. Misalnya, saat di SMP, anak yang lebih suka mata pelajaran sosial akan memilih peminatan IPS di SMA.

Pada jenjang karir, orangtua terkadang juga memiliki ambisi yang bisa mendukung atau sebaliknya. Namun, jangan terlalu membebani anak dengan ekspektasi yang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com