Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB: Hutan Indonesia Susut hingga 20 Persen di 2025

Kompas.com - 25/02/2022, 22:08 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki lahan perhutanan yang luas, seharusnya bisa dipertahankan agar tak memicu global warming.

Faktanya, lahan perhutanan yang luas di Indonesia justru dimanfaatkan untuk mendukung berbagai sektor seperti ekonomi atau pertambahan penduduk

Seiring dengan perkembangan penduduk dan tuntutan pembangunan, luasan hutan tersebut semakin berkurang.

Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof Muhammad Buce Saleh, mengungkapkan ada penurunan tutupan hutan Indonesia sepanjang tahun 1990-2020.

“Di Pulau Sumatera, terjadi penurunan sebesar 18 persen, Pulau Jawa sebesar 9 persen, Pulau Kalimantan sebesar 20 persen, Pulau Sulawesi sebesar 14 persen, Pulau Maluku sebesar 10 persen, Pulau Bali Nusa sebesar 17 persen dan Pulau Papua sebesar 7 persen,” jelasnya, dilansir dari laman IPB University saat konferensi pers pra orasi ilmiah.

Baca juga: IPB dan Unpad Kolaborasi Dirikan Prodi Pendidikan Dokter

Dia menambahkan, perencanaan skenario pemanfaatan Sumber Daya Hutan (SDH) Indonesia dalam perspektif waktu 2005-2025, telah memperkirakan luas tutupan hutan akan berkurang 20 persen pada tahun 2025.

Trend tersebut terkonfirmasi dari data penurunan tutupan hutan periode 1990-2020 sekitar 19 persen.

Berdasarkan uraian itu, maka keadaan SDH Indonesia dalam periode 20 tahun ke depan (2005-2025) akan berada dalam tiga skenario.

“Yakni, Skenario Pesimis, Skenario Moderat dan Skenario Optimis. Skenario Pesimis dimana kondisi luas kawasan hutan akan berkurang sebesar 20 persen dan konflik masih tetap berlangsung," tuturnya.

Skenario moderat, maka kondisi luas kawasan hutan akan berkurang sebesar 20 persen.

"Namun konflik dapat diselesaikan. Sehingga luas tutupan hutan kemungkinan akan lebih besar dari luas kawasan hutan,” terangnya.

Sementara skenario optimis, sebut dia, di mana kondisi luas kawasan hutan dapat dipertahankan dan konflik dapat diselesaikan.

Baca juga: Selain Tempe, Dosen UM Surabaya Sebut 5 Makanan Ini Tinggi Protein

Skenario optimis merupakan kondisi yang sangat ideal.

Hal ini mungkin terjadi bila kita mencegah pertambahan penduduk serta pertumbuhan ekonomi sudah tidak tergantung lagi kepada SDH.

"Hasil analisis terhadap semua skenario masa depan SDH Indonesia dan semua alternatif arahan pemanfaatannya menunjukkan bahwa skenario yang paling mungkin dilakukan adalah Skenario Moderat. Arah pemanfaatan SDH lebih diutamakan untuk usaha skala kecil baik di hutan alam maupun hutan tanaman. Sedangkan usaha skala besar yang ada sekarang didorong agar mempunyai kinerja baik," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com