Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Transplantasi Rambut? Dokter RS UMM Ini Beberkan Efek Sampingnya

Kompas.com - 23/02/2022, 12:12 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Transplantasi rambut merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kebotakan di kepala yang disertai kerusakan folikel rambut.

Bahkan kini, transplantasi ini mulai dikenal luas oleh masyarakat sejak beberapa artis tanah air melakukannya. Terutama mereka yang ingin mengatasi masalah kebotakan atau penipisan rambut.

Dokter Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ruby Riana Asparini menjelaskan, transplantasi rambut bukan suatu operasi besar dan sangat aman untuk dilakukan.

Transplantasi ini bisa dilakukan pada siapa saja dari semua kalangan usia.

Meskipun bukan tergolong operasi yang besar, operasi ini hanya bisa dilakukan terbatas di beberapa Rumah Sakit (RS) tertentu saja.

“Ada beberapa kriteria dalam transplantasi rambut yang harus dipenuhi oleh pasien yaitu rambut rontok yang cukup, rambut daerah donor yang baik, kulit kepala yang sehat, kesehatan umum yang baik, dan pasien memiliki harapan yang wajar,” ujar dosen Fakultas Kedokteran (FK) tersebut dilansir dari rilis UMM.

Baca juga: Daya Tampung UI, UGM, Unair, IPB dan ITS di SNMPTN 2022

Lanjut dia menjelaskan, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan pasien ketika akan menjalani operasi ini.

Pertama adalah diet khusus selama satu minggu sebelum transplantasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi darah yang keluar selama operasi.

Selain itu ada pengecekan fisik dan darah untuk mengetahui kemungkinan pasien menderita penyakit atau kelainan tertentu.

Terakhir, pasien harus menghentikan konsumsi obat-obatan seperti aspirin, vitamin E, food supplement, dan obat pengencer darah selama satu minggu sebelum operasi berlangsung.

“Dalam proses transplantasinya sendiri, dokter dibantu oleh tim transplantasi yang berjumlah empat sampai lima orang. Adapun waktu yang dibutuhkan sekitar empat hingga lima jam dengan keadaan sadar. Semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien untuk melaksanakan instruksi sebelum transplantasi, maka makin sedikit pula darah yang keluar. Hal ini juga akan mempercepat proses operasi,” ungkap dosen kelahiran Jakarta tersebut.

Baca juga: Ini Tips Daffa, Alumnus UMM yang Kuasai 10 Bahasa Asing

Ruby sapaan akrabnya kembali menuturkan, penanaman rambut ini memiliki beberapa efek samping pasca operasi. Namun efek-efek tersebut hanya berlangsung sementara.

Salah satu efek samping yang dirasakan adalah pembengkakan pada wajah tanpa rasa nyeri.

Efek tersebut biasanya mulai terjadi pada hari kedua atau ketiga setelah penanaman dan berlangsung selama lima sampai tujuh hari.

Efek lain yang mungkin akan timbul adalah memar ringan di sekitar mata yang akan hilang dalam beberapa hari, rasa kebas pada daerah donor, serta rasa nyeri ringan pada daerah donor yang menyerupai nyeri setelah operasi kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com