Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Gali Potensi Pemajuan Kebudayaan Sumbar

Kompas.com - 14/02/2022, 17:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Perfiliman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra, melakukan serangkaian kunjungan kerja (kunker) ke Sumatera Barat, (Sumbar) pada 7-12 Februari 2022.

Kunker dilakukan guna membahas dan mengetahui langsung agenda-agenda program pemajuan kebudayaan Sumbar yang nantinya bakal digelar.

Baca juga: Kurikulum Merdeka, Mendikbud Ristek: Alat Atasi Krisis Pembelajaran

Kedatangan Mahendra ke Tanah Minang disambut oleh Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar, Undri, sekaligus mendampingi dalam pertemuan-pertemuan diskusi dan rapat ke berbagai lokasi.

Selain itu, dalam kunkernya, Mahendra juga menyambangi beberapa Kepala Daerah, antara lain Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti serta Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Hal itu guna berdiskusi beberapa hal terkait perkembangan film, seni, kekayaan tradisi, program kerja festival maupun pemajuan kebudayaan sekaligus aset cagar budaya yang dimilki Sumbar.

"Tugas kerja seperti ini sesuai dengan keinginan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, yang ingin jajarannya turun langsung ke lapangan supaya mengetahui apa saja hal yang dapat dijadikan program pemajauan kebudayaan nasional serta menghilangkan sekat pusat dan daerah," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (14/2/2022).

Mahendra juga berkesempatan bertemu langsung dan berdialog dengan para pelaku film dan pegiat seni di Sumbar, antara lain sineas lokal Arif Malinmundo serta pendiri Dance Company dan penerima fasilitasi bidang kebudayaan tahun 2021 Joni Andra.

Selanjutnya, selama di Sumbar, Mahendra juga menghadiri dan menjadi pembicara pada kegiatan fokus grup diskusi (FGD), dialog dengan 75 komunitas budaya, serta podcast BPNB Sumbar.

Baca juga: Konflik di Desa Wadas, Ini Tanggapan Pakar UGM

FGD yang dihadiri Mahendra di Sumbar yakni Festival Matrilineal 2022.

Dalam FGD diselenggarakan menghadirkan pembicara lainnya Ketua Bundo Kanduang Prof Raudha Thalib, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Andalas Prof Nursyirwan Effendi, akademisi Fisip Universitas Andalas (Unand) Zainal Arifin, dan Staf Pengajar FIB Unand Nopriyasman.

"Diharapkan dari kunker ini dapat terwujud semangat meningkatkan dan kerja sama yang baik demi memajukan kebudayaan di Sumbar. Dengan begitu, segala keanekaragaman khazanah budaya Sumbar dapat dinikmati masyarakat Indonesia dan dunia. Diketahui pula apa saja yang menjadi kendala dalam pemajuan budaya lokal Sumbar," kata Mahendra.

FGD selanjutnya yang dihadiri Mahendra adalah bertema Pengembangan Daur Subur sebagai Platform Lintas Media bersama Komunitas Gubuak Kopi.

Diskusi tersebut bertujuan untuk mengupayakan agar mengembangkan daur subur sebagai platform seni lintas media dan metode menyikapi persoalan lokal dengan kebudayaan masyarakat pertanian.

"Saya sangat mengapresiasi komunitas yang mempunyai visi, misi, dan tak berhenti berjuang memajukan kekayaan daerahnya. Mereka memproduksi dan mendistribusikan literasi media melalui kegiatan kreatif, mengorganisir kolaborasi antara profesional dan warga, lalu membangun kesadaran kebudayaan tingkat lokal," ungkap Mahendra.

Dalam kunker ini, Mahendra juga tak lupa menyambangi kantor BPNB dan Badan Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Sumbar guna meninjau fasilitas informasi kebudayaan Sumatera Barat dan membahas tentang kebijakan-kebijakan Unit Pelayanan Teknis di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Dibuka Mulai Hari Ini, LTMPT: Berikut Cara Daftar SNMPTN 2022

Mahendra pun secara langsung mengunjungi aset budaya sejarah di Sumbar, seperti situs Candi Pulau Sawah Munggu II, VII, XI dan Candi Padang Roco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com