KOMPAS.com - Salah satu kampus negeri di Lampung, Universitas Lampung (Unila) kini siap memproduksi sendiri air minum isi ulang yang diberi nama Aquanila.
Melansir laman Unila, Jumat (4/2/2022), Aquanila merupakan produk yang dikelola Tim Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Unila.
Adapun tujuannya untuk memenuhi segala kebutuhan air minum khususnya bagi kalangan sivitas di lingkungan kampus setempat. Fasilitas ini mulai dibangun pada 20 November 2021 dan selesai pada 29 Desember 2021.
Baca juga: Mahasiswi UNY Inovasi Dompet Anti Maling dari Bahan Ini
Ternyata, Aquanila ini hasil air baku yang dipompa dengan menggunakan tenaga solar cell. Sumber air berasal dari air tanah pada kedalaman 124 meter dengan kapasitas 16 liter per detik.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila Prof. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Ked., menjelaskan, keistimewaan Aquanila terletak pada penggunaan teknologi Riverse Osmosis (RO) pada salah satu proses penyaringannya.
Dikatakan, teknologi RO dapat menyaring berbagai molekul dan ion-ion hingga yang terkecil dan menghilangkan 98 persen padatan terlarut. Penggunaan teknologi ini menghasilkan air minum yang lebih sehat untuk diminum.
Jadi, peluncuran fasilitas instalasi air minum ini merupakan salah satu inovasi Unila dalam pengelolaan air baku.
Baca juga: Ini Tips Sukses Masuk PTN ala Prof Nizam
Menurutnya, proses penyaringan produk Aquanila telah diuji di Laboratorium Sucofindo dan Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT) Unila dengan hasil kualitas air yang aman dan siap minum.
"Ini adalah ikhtiar kami. Fasilitas instalasi air minum ini bermanfaat bagi Unila, bagi GreenMetric, dan tentu pendapatan Unila," ujar Prof. Asep.
Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si., kemudian meminta warga Unila untuk berlangganan Aquanila sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan Unila dan kepentingan bersama.
Dikatakan, air minum isi ulang Aquanila diproduksi melalui proses tiga tahapan, yakni:
1. Pertama, proses filtrasi dengan tiga kali proses penyaringan.
2. Selanjutnya proses penyaringan dengan metode Riverse Osmosis (RO).
3. Proses filter dengan lampu ultraviolet yang dapat membunuh kuman dengan efektif.
Dalam sehari, instalasi air minum isi ulang Aquanila memproduksi sekitar 200 galon.
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Infused Water dari Rempah, Buah dan Sayur
Selain untuk kalangan sendiri, Aquanila terbuka untuk kalangan masyarakat umum dan ditawarkan dengan harga Rp 7.000 per galon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.