Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UGM: Waspada DBD, Perhatikan Demam pada Hari Ke-4

Kompas.com - 02/02/2022, 13:00 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Selain waspada terhadap Covid-19, masyarakat juga jangan lengah dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terlebih di musim hujan seperti saat ini, DBD harus makin diwaspadai. Khususnya bagi kalangan anak-anak yang rentan terkena DBD.

Bila terlambat ditangani, penyakit ini juga bisa menimbulkan kematian pada pasiennya.

Dokter spesialis anak sekaligus dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) (FK-KMK UGM) Eggi Arguni mengatakan, spektrum penyakit DBD dimulai dari yang ringan tanpa gelaja.

Baca juga: Pakar UM Surabaya Tanggapi Kondisi Warga Kampung Miliarder Tuban Terkini

Sulit bedakan demam DBD atau bukan

Kemudian DBD dengan gejala demam, sampai dengan yang dinamakan dengue shock syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kematian.

Dia menerangkan, untuk membedakan demam DBD atau bukan, memang ada banyak sekali penyakit yang disertai dengan demam. Bisa saja demam karena hanya batuk pilek biasa, atau hanya influenza, dan lain sebagainya.

Dia mengaku, memang sulit sekali membedakan apakah demam tersebut merupakan gejala DBD khususnya tiga hari pertama saat fase demam (permulaan).

Apabila orangtua masih akan merawat anak di rumah dengan keluhan hanya demam saja itu tidak apa-apa.

Baca juga: Pakar Unair Ungkap Metode Ekstraksi Harta Karun Lumpur Lapindo

Namun yang perlu diperhatikan, apabila demam sudah mulai turun di hari keempat saat masuk dalam fase kritis, tapi kondisi anak belum kembali normal.

"Anak memiliki gejala masih lemas atau tiduran saja, tidak mau makan minum, orangtua harus hati-hati dan mulai mewaspadai bahwa itu adalah DBD dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit," urai Eggi seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (2/2/2022).

Tindakan setelah anak diperbolehkan pulang

Eggi menekankan, setelah pasien DBD dibawa ke dokter atau rumah sakit dan diperbolehkan pulang oleh dokter, masih ada beberapa hal lagi yang masih perlu dilakukan di rumah. Berikut hal-hal yang harus dilakukan orangtua setelah anak diperbolehkan pulang:

1. Anak-anak harus beristirahat dengan cukup. Jika masih demam, anak bisa dikompres menggunakan air hangat.

Baca juga: Terpopuler di Instagram, UGM Masuk 10 Besar Dunia Versi Emplifi

2. Asupan cairan anak juga harus dijaga. Silakan berikan susu dan jus buah, tapi dengan syarat tidak kemanisan. Sehingga susu dan jus buah produk kemasan tidak dianjurkan karena biasanya mengandung kadar gula yang sangat tinggi.

Selain itu, air putih tawar juga jangan diberikan terlalu banyak kepada anak karena akan menyebabkan gangguan elektrolit.

"Jadi, lebih baik berikan minuman yang berasa (manis boleh asal tidak kemanisan). Jus diberi gula sedikit boleh, teh diberi gula sedikit boleh, atau rasa yang dapat membuat anak mau mengonsumsi," imbuh Eggi.

3. Mewaspadai sumber DBD. Jika anak terkena DBD, maka di dalam rumah dan sekitar rumah pasti ada tempat tumbuh hidupnya nyamuk.

Baca juga: ITS Siap Adakan Kuliah Tatap Muka, Ini Prosedur yang Harus Ditaati

 

Eggi menambahkan, masyarakat bisa melakukan 3M Plus yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mendaur ulang barang-barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk dengan memakai kelambu, obat nyamuk, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com