Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UNY Inovasi Dompet Anti Maling dari Bahan Ini

Kompas.com - 17/01/2022, 15:46 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu tindakan kejahatan yang patut diwaspadai adalah pencurian. Sedangkan barang yang sering dicuri adalah dompet karena sebagai tempat menyimpan uang.

Agar lebih aman, ternyata dompet bisa dilengkapi dengan sistem pengaman (dompet anti maling). Seperti yang dilakukan mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Melansir laman UNY, Senin (17/1/2022), sekelompok mahasiswi UNY membuat dompet yang dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan memberi informasi kepada pemilik jika dompet tersebut terpisah lebih dari 10 meter dari pemiliknya.

Baca juga: Simak Cerita Pejuang Muda UNY Bantu Penanganan Kemiskinan di NTT

Uniknya, dompet tersebut terbuat dari serat pelepah pisang yang diberi motif huruf Jawa.

Manfaatkan limbah pelepah pisang

Mereka adalah Asni Muslimah prodi Pendidikan Teknik Busana, Annisa Nurfatimah Febrianti Prodi Pendidikan Akutansi, Annisa Alimah Ufairoh Prodi Pendidikan Fisika, Latifah Nur Khasanah Prodi Pendidikan Kimia dan Atiqotul Maula Al Farihah dari Pendidikan Sosiologi.

Menurut Asni Muslimah, mereka membuat dompet karena kegunaan dari alat penyimpan ini sangat tinggi. "Kami gunakan pelepah pisang karena selama ini hanya menjadi limbah dan mengotori lingkungan," ujar Asni.

Selain itu untuk meningkatkan minat masyarakat Asni membuat dompet anti maling ini dengan corak huruf aksara Jawa untuk memperkenalkan budaya bangsa sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan akan aksara Jawa, dimana aksra Jawa semakin lama eksistensinya semakin pudar.

Annisa Nurfatimah menambahkan, selain motif aksara Jawa, mereka juga menambahkan motif sains untuk menarik perhatian para saintis dan memberi edukasi terhadap masyarakat, serta menambah nilai keunikan dari dompet yang diinovasikan.

Sementara Annisa Alimah mengatakan, teknologi yang digunakan di desain dengan module bluetooth yang bisa disebut sensor jarak.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Peralatan Dapur dari Anyaman Bambu

"Kami pilih nama dompet pintar atau disingkat Dompi agar akrab di telinga masyarakat," katanya.

Sebagai usaha kreatif

Adapun produk ini dibuat sebagai usaha kreatif pelestarian budaya dan usaha mengangkat budaya lokal.

Untuk bahan yang diperlukan yaitu Module Bluetooth HC-05, Arduino UNO, PCB, kabel penghubung, kapasitor, buzzer, resistor, baterai lithium, timah soldier, pin charger dan push button.

Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah solder, Software IDEA, Aplikasi Arduino dan Bluetooth Simple. Cara merakitnya, bahan dirangkai pada PCB kemudian mengatur kode pemrograman pada aplikasi IDEA dan membungkus sensor dengan kotak agar aman dan terlihat rapi.

Sensor yang terdapat pada dompet akan menginformasikan apabila terpisah sejauh 10 meter dari gawai pemiliknya dengan berbunyi seperti sirene. Sensor ini terkoneksi dengan gawai melalui bluetooth dan pemilik tinggal melacak keberadaan dompetnya melalui gawai.

Latifah Nur Khasanah menjelaskan bahwa pembuatan dompet anti maling menggunakan pelepah pisang melalui beberapa tahap.

Untuk memproses batang pisang basah yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu hingga pelepah pisang benar-benar kering.

Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat gedebog pisang menjadi getas, gampang robek, rapuh atau berwarna kusam.

Baca juga: Mahasiswi ITB Inovasi Kosmetik Berbahan Herbal

Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya gedebog tidak berjamur. Kemudian pelepah pisang ditenun menggunakan alat bukan mesin dengan cara menyilangkan benang pakan dan benang lungsin secara bergantian terus menerus sehingga menjadi helaian sebuah kain. Pelepah pisang siap digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com