Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair Beberkan Alasan Keparahan Omicron Lebih Rendah dari Delta

Kompas.com - 17/01/2022, 14:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Virus Covid-19 terus bermutasi dan membentuk varian-varian baru. Salah satunya varian omicron. Meski omicron penyebarannya lebih cepat, tetapi varian ini derajat keparahannya lebih rendah dibandingkan varian delta.

Hal ini disebabkan lokasi infeksi virus yang berbeda. Pada kasus Covid-19 Varian Delta, virus langsung menyerang pada paru-paru.

Tetapi berbeda dengan varian Omicron yang lebih banyak menyerang saluran pernapasan bagian atas. Yakni di hidung dan tenggorokan.

Baca juga: Pakar Unair: Transisi BBM Butuh Dua Tahun, Ini Alasannya

Demikian diungkapkan Pakar Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Dr. Gatot Soegiarto, dr.Sp.PD-KAI, FINASIM.

Omicron kebal vaksinasi

Dokter Gatot berpesan agar semua orang tetap tidak boleh lengah. Hal ini karena virus ini kebal terhadap vaksinasi. Bukan hanya itu, virus ini juga tetap bisa menjangkit pasien yang sudah pernah mengalami Covid-19.

"Varian ini bisa meloloskan diri dari pertahanan tubuh pasien yang sudah menjalani vaksinasi 2 kali. Bahkan orang yang sudah pernah sembuh dari Covid-19 juga masih bisa terpapar," ujarnya dikutip dari laman FK Unair, Rabu (12/1/2022).

Sedangkan untuk gejala, varian ini tidak menunjukkan gejala yang berat. Bahkan bisa dikatakan seperti flu biasa.

Antara lain kelelahan yang luar biasa, nyeri kepala dan hidung berair. Tidak ada gejala anosmia maupun dipepsia seperti varian sebelumnya.

Di beberapa negara yang tinggi kasus Omicron menunjukkan, varian ini lebih banyak menjangkit pasien usia muda dari 30 hingga usia 40 tahun dibandingkan dengan pasien berusia lanjut.

Kendati demikian, belum ada studi yang spesifik apakah varian Omicron bisa menyebabkan gejala berat pada pasien dengan komorbid.

Baca juga: Ini Obat Sakit Gigi dan Pegal Linu dengan Herbal dari Akademisi UNS

Vaksin booster bisa menghambat

Lebih lanjut, dokter Gatot menjelaskan mengenai vaksin booster bisa membantu menghambat penularan varian ini. Sehingga jika memungkinkan, dipersilahkan untuk mendapatkan vaksin booster.

Di beberapa negara di Eropa menerapkan vaksin booster untuk melindungi negaranya dari varian baru ini. Studi menunjukkan, vaksinasi moderna sebanyak tiga kali terbukti mengurangi risiko paparan Covid-19 varian Omicron ini.

"Bahkan di Israel, pemerintahnya memberlakukan suntikan vaksin ke-4 untuk menangkal varian baru," imbuhnya.

Adapun cara efektif lainnya ialah tetap menaati protokol kesehatan. Diantaranya:

1. rajin mencuci tangan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com