Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruangguru Gelar Pelatnas UTBK, Bimbing Siswa Hadapi SBMPTN 2022

Kompas.com - 12/01/2022, 12:16 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada kesuksesan di masa depan.

Kesadaran ini, mendorong banyak pelajar Indonesia untuk berjuang semaksimal mungkin agar dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impian.

Dilansir dari Statistik Pendidikan Tinggi 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 37.43 persen PTN terakreditasi A.

Sementara jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terakreditasi A masih di bawah 10 persen. Karena itu, kampus negeri masih menjadi pilihan pendidikan tinggi utama bagi banyak pelajar Indonesia, bukan hanya karena akreditasi yang baik, namun juga karena biaya pendidikan yang relatif lebih terjangkau.

Baca juga: Mengenal Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Kuliah Gratis dan Jadi CPNS

Namun, jika ingin berhasil diterima di PTN impian tidaklah mudah dan cenderung sangat kompetitif. Pelajar Indonesia harus terlebih dahulu berjuang melewati proses seleksi masuk dengan memilih salah satu dari tiga jalur seleksi masuk PTN, yaitu SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan Ujian Mandiri.

Di antara ketiga jalur tersebut, jalur UTBK masih menjadi jalur favorit pelajar Indonesia karena memiliki kuota yang besar dan terbuka bagi semua pelajar, terlepas dari nilai rapor di sekolah.

Pada tahun 2021, ada 777.858 pelajar Indonesia yang tercatat sebagai peserta UTBK-SBMPTN, sementara peserta yang dinyatakan lulus hanya 23,78 persen dari jumlah total peserta. Ketatnya persaingan melalui jalur UTBK sekaligus tingginya harapan banyak pelajar Indonesia untuk berhasil memasuki PTN impian mereka, mendorong Ruangguru untuk menciptakan program holistik untuk persiapan sukses menghadapi UTBK, yaitu #PelatnasUTBK.

Program #PelatnasUTBK terinspirasi dari atlet nasional Greysia Poli, yang dinilai memahami makna perjuangan menuju keberhasilan sebagai proses panjang yang membutuhkan kesiapan mental dan konsistensi dalam berlatih mengasah kemampuan teknis saat ia mempersiapkan diri bertanding di ajang Olimpiade.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Turki 2022 Dibuka, Kuliah Gratis dan Tunjangan Bulanan

Oleh karena itu, program #PelatnasUTBK terdiri dari dua pendekatan, yakni program untuk mengasah kemampuan teknis dan program kesiapan mental untuk membangun motivasi dan menjaga konsistensi belajar para pelajar yang akan berjuang menghadapi UTBK.

Kemampuan intelektual tinggi tidak selalu menjamin seseorang untuk berhasil di dalam bidang yang mereka tekuni. Karena kepintaran bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan.

Hal itu sendiri, diungkapkan tutur VP Marketing Ruangguru, Ignatius Untung Surapati. "Kami melihat pola yang serupa dalam UTBK, di mana tingkat intelegensi dan nilai yang mereka miliki bukan satu-satunya faktor lolos UTBK, karena begitu banyak materi pelajaran yang perlu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat,"ujarnya dari rilis Ruangguru.

Meskipun latihan soal merupakan kunci penting keberhasilan, namun menjaga motivasi, disiplin, dan konsistensi dari awal persiapan hingga UTBK justru menjadi tantangan nyata bagi para pelajar.

"Maka dari itu, Ruangguru mempersiapkan program holistik #PelatnasUTBK yang dapat diikuti oleh semua pelajar untuk mendukung persiapan mereka menuju UTBK. Harapannya, program ini akan dapat melatih para pelajar menghadapi soal-soal UTBK sekaligus menjaga motivasi dan konsistensi pelajar untuk mempersiapkan diri mereka agar sukses melalui UTBK,” tambahnya.

Baca juga: Bantu Siswa Hadapi SBMPTN 2022, Platform Edukasi Ini Gelar UTBK Fest

Ditambah lagi, pelajar cenderung mengalami tekanan yang cukup berat saat persiapan UTBK. Selain kompetisi yang ketat, pelajar juga harus menghadapi soal-soal yang kompleks mencakup materi dari kelas 10-12 serta waktu persiapan yang terbatas, hanya tiga bulan lagi untuk menguasai seluruh materi tersebut.

Vera Itabiliana Hadiwidjojo, selaku Psikolog anak dan remaja, mengatakan saat pelajar menghadapi tuntutan dan situasi dengan tingkat stres yang relatif tinggi dapat menyebabkan turunnya motivasi belajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com